Sukses

Seperti Jakarta, Macet Juga Dirasakan di Ibu Kota Filipina

Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 30 menit, bisa memakan waktu hingga satu jam atau dua kali lipat waktu normal.

Liputan6.com, Manila - Macet dan Jakarta menjadi dua hal yang tak dapat dipisahkan. Saking sudah menjadi hal umum, alasan keterlambatan karena macet juga sudah tak dapat diterima.

Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 30 menit, bisa-bisa memakan waktu hingga satu jam -- dua kali lipat waktu normal.

Namun, hal tersebut tak hanya dirasakan di Jakarta. Kemacetan layaknya Jakarta juga dirasakan oleh mereka yang ada di Ibu kota Filipina, Manila.

Liputan6.com berkesempatan untuk merasakan "sensasi" tersebut. Setibanya di Manila untuk meliput sejumlah pertemuan tingkat menteri ASEAN, macet menyambut.

Berdasarkan aplikasi Google Maps, jarak dari bandara ke penginapan seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Namun karena kemacetan terjadi di sejumlah titik, waktu tempuh bertambah menjadi dua kali lipatnya -- sama seperti Jakarta.

Kemacetan jalanan di Manila dipantau dari Google Maps (Liputan6.com/Citra Dewi)

"Setiap hari terjadi macet, sudah menjadi hal biasa" ujar salah satu warga Filipina, Demare Anthony Compañero.

"Jalanan dari Edsa (Epifanio de los Santos) ke Baclaran biasanya ditempuh 1-2 jam, kadang bisa sampai 3-4 jam," ujar pria berusia 25 tahun itu.

Jarak dari Edsa ke Baclaran adalah 16 kilometer. Seharusnya jika tidak ada kemacetan, jarak tersebut bisa ditempuh hanya dalam 40 menit.

Namun tak seperti Jakarta yang ramai akan klakson di kala macet, jalanan di Manila cenderung sunyi akan klakson.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini: