Liputan6.com, Brasil - Para ilmuwan dibuat takjub dengan temuan sisa-sisa kelelawar kembar berkepala dua dalam kondisi sempurna di bawah pohon di Brasil. Seperti dilaporkan The Sun, temuan ini merupakan yang ketiga tercatat dalam sejarah.
Seperti dikutip dari The Sun, Kamis (3/8/2017), para ahli kini tengah meneliti bangkai kelelawar untuk mengetahui lebih banyak tentang fenomena tersebut.
Kelelawar itu diyakini mati tak lama dilahirkan, karena masih memiliki plasenta yang menempel saat mereka ditemukan di bawah pohon mangga di tenggara negara tersebut.
Advertisement
"Kami menduga, induk kelelawar kembar itu bertengger di pohon itu saat melahirkan. Kami berharap kasus seperti ini akan mendorong lebih banyak penelitian tentang embriologi kelelawar, bidang penelitian terbuka dan menarik yang sebagian besar dapat memanfaatkan materi yang sudah tersedia dalam koleksi ilmiah," jelas Marcelo Nogueira, dari Universitas Negeri Northern Rio de Janeiro.
Sedikit yang diketahui tentang hewan berkepala dua itu. Sementara, hanya satu di sekitar 200.000 kelahiran manusia yang melibatkan kembar siam.
Tingkat kelangsungan hidup pada kelahiran dengan kasus tersebut adalah sekitar 15 persen pada manusia. Namun, hal tersebut diperkirakan jauh lebih rendah di dunia hewan.
Hasil sinar-X menunjukkan, kelelawar jantan itu memiliki kepala dan leher yang terpisah, tapi tulangnya bergabung menjadi satu.
Mereka juga memiliki dua jantung terpisah dengan ukuran serupa.
Besar keseluruhan kelelawar kembar itu, termasuk lebar sayap sayapnya mencapai sekitar 13 cm. Berdasarkan karakteristik fisik mereka, para ilmuwan menentukan kemungkinan dari jenis 'Artibeus'.
Saksikan juga video berikut ini: