Liputan6.com, Honshu - Hari ini 234 tahun silam gemuruh keras terdengar dari Gunung Asama yang juga disebut Asama-yama. Gunung berapi aktif yang aktif di pusat Honshu, pulau utama di Jepang itu meletus tak lama kemudian.
Seperti dikutip dari Annales des Empereurs du Japon karya Titsingh, Isaac tahun 1834, letusan Gunung Asama yang juga dikenal dengan Tenmei 3 itu menyebabkan kerusakan yang meluas.
Baca Juga
Salah satu dari 108 gunung api yang ada di Jepang itu sejatinya telah bergejolak sejak 3 bulan sebelumnya pada 9 Mei 1783, di mana terjadi letusan Plinian -- ditandai dengan semburan gas dan abu vulkanik yang menyembur tinggi hingga lapisan stratosfer.
Advertisement
Saat itu, batu apung andesit, aliran piroklastik, dan lava keluar dari gunung itu. Kerucut Asama pun membesar.
Letusan klimaksnya terjadi pada 4 Agustus 1783 dan berlangsung selama 15 jam, menyemburkan batu membara dan aliran piroklastik dari kawah.
Catatan Isaac Titsingh tentang letusan Asama-yama diterbitkan secara anumerta dalam bahasa Prancis di Paris pada 1820, lalu terjemahannya dalam bahasa Inggris diterbitkan di London pada 1822.
Buku-buku itu didasarkan pada sumber-sumber dari Jepang dan disebarluaskan di Eropa dan Barat.
Kerusakan akibat letusan gunung berapi yang terletak sekitar 145 km barat laut dari pusat kota Tokyo tersebut memperburuk apa yang dikenal dengan Great Tenmei Famine, atau wabah kelaparan besar Tenmei.Â
Sebab, sebagian besar lahan pertanian produktif di Provinsi Shinano dan Kozuke di dekat Gunung Asama nyaris tak menghasilkan apapun selama empat atau lima tahun setelahnya.
Efek letusan Gunung Asama membuat kelaparan yang terjadi kian parah. Apalagi, cadangan makanan ludes sama sekali.Â
Letusan Gunung Asama pada 4 Agustus itu membunuh ribuan orang -- 1.400 manusia yang terdampak langsung, ditambah 20.000 lebih kematian akibat kelaparan pasca-erupsi.
Gunung bertipe strato di Jepang ini memiliki catatan letusan yang panjang. Letusan terakhir terjadi 2 Februari 2009, yang menyebabkan hujan abu di sebagian Metropolitan Tokyo.
Erupsi dimulai dini hari sekitar pukul 01.51 waktu setempat, melontarkan batuan hingga 1 km dari pusat letusan. Wilayah penduduk dalam diameter 4 km dari gunung itu porak poranda.
Sebelumnya, gunung ini juga tercatat meletus pada bulan September 2004.
Pada tanggal yang sama tahun 1821, tercatat sebagai hari lahir Louis Vuitton. Sosok perancang ternama dari Prancis. Lalu pada 4 Agustus 1972 terekam sejarah saat banjir besar melanda Filipina, di mana 142 orang meninggal dunia.