Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan untuk membentuk Satuan Tugas Bangon Marawi pada 28 Juni 2017 di bawah Administrative Order No 3. Satgas itu dibentuk untuk memulihkan, membangun kembali, serta merehabilitasi Marawi dan daerah terdampak lain.
Satgas tersebut dikepalai oleh Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana. Total, ada 23 institusi pemerintahan yang tergabung dalam Satgas Bangon Marawi.
Beberapa institusi pemerintahan yang termasuk dalam Satgas tersebut termasuk Departemen Pertahanan Nasional (DND), Pendidikan (DepEd), Keuangan (DBM), Kesehatan (DOH), Informasi dan Teknologi Komunikasi (DICT), dan Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan (DSWD).
Advertisement
"Satgas itu bertanggung jawab untuk merekonstruksi perumahan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, bisnis dan mata pencaharian, perdamaian dan ketertiban, serta kelompok pendukung keuangan dan mobilisasi sumber daya," ujar Menteri Komunikasi Filipina, Martin M Andanar, saat membuka Forum Bangon Marawi di International Media Center (IMC), Conrad Manila Hotel, Jumat (4/8/2017).
Menurut pernyataan Assistant Secretary Office of Civil Defense, Kristoffer James Purisima, 1.100 shelter sementara akan segera dikerjakan pada minggu pertama September 2017. Selain itu, departemen pendidikan juga akan membangun tempat belajar sementara.
Tak hanya berfokus dalam membangun penampungan sementara, menurut Purisima, Satgas Bangon Marawi juga harus memastikan tersedianya hal-hal lain pasca-konflik.
Hal tersebut termasuk pembangunan shelter sementara dan permanen, pemulihan air dan utilitas listrik, perbaikan dan rekonstruksi infrastruktur dan bangunan publik, menyediakan lingkungan kondusif untuk kegiatan bisnis dan mata pencaharian, dan memastikan perbaikan dan pemeliharaan kedamaian dan ketertiban.
Agar dapat menjalankan program tersebut secara efektif dan efisien, Bangon Maraei juga akan berkonsultasi langsung dengan para pemimpin Muslim dan pemerintah setempat.
Dari data AFP yang dipresentasikan oleh Wakil Senior Sekretaris Eksekutif Menardo Guevarra, per 3 Agustus 2017, jumlah warga sipil yang tewas oleh teroris dalam pertempuran di Marawi sebanyak 45 jiwa. Sementara, 1.724 warga berhasil diselamatkan.
Simak video berikut