Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dituding melakukan tindakan korupsi. Tudingan termasuk di antaranya melakukan penggelapan dan juga terlibat penyuapan.
Keterangan tersebut disampaikan Kepolisian Israel. Mereka menyatakan, telah melakukan investigasi terhadap Netanyahu sebulan belakangan.
Saat ini Pengadilan Israel telah meminta mantan kerabat dekat Netanyahu yang juga orang kepercayaannya, Ari Harow, untuk jadi saksi dari pihak pemerintahan.
Advertisement
Harow sudah lama diincar untuk dimintai kesaksian. Pasalnya, dirinya juga dituding terlibat tindak pidana korupsi bersama Netanyahu.
Menurut Pengadilan Israel, Harow memastikan diri untuk bisa memberikan kesaksian di pengadilan.
Menanggapi dugaan tersebut, Netanyahu berulang kali menolak tuduhan. Ia menyatakan, tudingan tersebut sengaja diciptakan lawan politiknya yang tak suka dengan prinsip politik garis keras yang dibawanya.
"Kami menolak klaim tidak berdasar terhadap Perdana Menteri," sebut pernyataan resmi kantor urusan politik PM Netanyahu seperti dikutip dari SBS, Sabtu (5/8/2017).
Baca Juga
Selain dari kantornya, dalam video yang diunggah ke dalam media sosial Facebook, Netanyahu tak memungkiri isu skandal yang melibatkan dirinya terus berkembang di Israel. Namun, ia tak akan terlalu memusingkannya.
"Saya ingin beri tahu seluruh Israel, saya tidak akan memperhatikan kegaduhan yang ada di belakang saya, saya hanya akan bekerja terus untuk Anda," ucap Netanyahu.
Kasus yang menyeret nama Netanyahu terkenal dengan sebutan 'file 1000'. Netanyahu dituduh menerima hadiah mewah dari beberapa pendukungnya, yaitu miliarder Australia, James Packer dan Produser Hollywood, Arnon Milchan.
Selain 'file 1000', Netanyahu juga terseret kasus lanjutan 'file 2000'. Di kasus ini sang PM, dituduh telah menjalin kesepakatan dengan surat kabar Yediot Ahronot untuk menerbitkan UU demi melemahkan pesaing media tersebut.