Sukses

Misteri 3 Orang yang Diduga 'Dihilangkan' Agen Rahasia Uni Soviet

Berikut tiga orang yang diciduk, diduga dibunuh, atau dihilangkan secara paksa oleh agen rahasia Soviet yang hingga kini belum terungkap.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut hukum negara Rusia, informasi di arsip milik pemerintah tidak bisa dirahasiakan lebih dari 30 tahun.

Meski demikian, menurut sejarawan Sergei Kudryashov saat diwawancara Radio Echo Moscow, tidak ada sanksi untuk mereka yang merahasiakan informasi, sehingga beberapa badan pemerintah memutuskan untuk melakukannya.

Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) — suksesor dari OGPU, NKVD, dan KGB (badan-badan agen rahasia di era Soviet) — juga seperti itu. Masih banyak rahasia yang FSB simpan terkait aktivitas intelijen Soviet dan negara tidak merasa terburu-buru mengungkapnya.

Dan dari beberapa kasus atau arsip dokumen yang belum terungkap, beberapa di antaranya adalah penangkapan, penghilangan paksa, hingga dugaan sejumlah tokoh yang tidak diinginkan (persona non grata) oleh pemerintah Soviet.

Dari berbagai tokoh, berikut tiga orang yang diciduk, diduga dibunuh, atau dihilangkan secara paksa oleh agen rahasia Soviet yang hingga kini belum terungkap. Demikian seperti dirangkum oleh Liputan6.com dari RBTH Indonesia, Senin (7/8/2017).

 

2 dari 4 halaman

1. Raoul Wallenberg, Si Penyelamat Yahudi dari Holocaust

Diplomat Swedia Raoul Wallenberg bekerja di Hungaria pada pengujung Perang Dunia II pada 1944 hingga 1945. Ingin menyelamatkan sebanyak-banyaknya nyawa, Wallenberg membantu orang-orang berdarah Yahudi dengan memberi paspor dan menampung pengungsi di rumah-rumah yang disewa Kedubes Swedia.

Aksi Wallenberg itu menyelamatkan ribuan individu, dan hingga kini, ia adalah salah satu Orang Baik dari Berbagai Bangsa (Righteous among the Nations) -- status yang disematkan Israel pada penyelamat Yahudi calon korban Holocaust -- yang paling terkenal.

Nasib tragisnya di tangan agen Soviet terjadi pada awal 1945, saat Budapest dikepung oleh Tentara Merah. Wallenberg mengunjungi pemimpin pengepungan tersebut, Marsekal Rodion Malinovsky.

Namun, saat hendak menyambangi Malinovsky, Wallenberg ditangkap organisasi anti-intelijen SMERSH dari Tentara Merah atas tuduhan berperan sebagai mata-mata. Itulah saat-saat terakhir ia terlihat hidup.

Pada 1957, Menteri Luar Negeri Uni Soviet Anatoly Gromyko mengirim Kedubes Swedia sebuah dokumen yang menyatakan bahwa Wallenberg -- yang sebelumnya diduga ditahan di penjara Gedung Lubyanka di Moskow -- meninggal pada 1947 karena serangan jantung.

Itu pertama kalinya Uni Soviet mengakui kematian Wallenberg, tapi alasannya tetap tidak jelas hingga saat ini. Menurut sumber resmi, dokumen interogasinya hilang.

Banyak yang meragukan keaslian dokumen dari Gromyko. Ada banyak "saksi" yang mengatakan bahwa Wallenberg masih hidup pada 1950-an, ia hidup di kamp konsentrasi Soviet dan bahkan berhasil kabur.

Baru pada 2016, pemerintah Swedia resmi mengumumkan bahwa Wallenberg sudah meninggal. Pada 26 Juli, keluarga Wallenberg mengajukan gugatan kepada FSB terkait pembatasan pada akses dokumen kematiannya.

 

3 dari 4 halaman

2. Lavrentiy Beria, Mantan Polisi Rahasia Soviet

Lavrentiy Beria, kepala polisi rahasia NKVD (Komisariat Rakyat untuk Urusan Dalam Negeri Uni Soviet) dari 1938 hingga 1945 dan kurator program nuklir Soviet, tidak memiliki kesamaan dengan Raoul Wallenberg, kecuali fakta bahwa badan rahasia Soviet turut terlibat dalam kematian keduanya.

Setelah kematian Stalin pada 1953, Beria kalah dalam sebuah persaingan kekuasaan dengan pemimpin Soviet lainnya, Georgy Malenkov dan penguasa di masa depan Nikita Khrushchev.

Kekalahan itu tidak hanya mengakhiri kariernya, tapi juga kehidupannya.

Dituduh sebagai mata-mata Inggris dan memalsukan banyak dokumen kasus kriminal, Beria dijatuhi hukuman mati pada 23 Desember 1953 dan dieksekusi pada hari yang sama. Namun begitu, sejarawan percaya bahwa tidak ada proses pengadilan yang adil baginya.

Sejarawan juga percaya bahwa para rival Beria mengada-ada kesalahannya supaya terlihat sah secara hukum.

Versi alternatif, yang diceritakan dalam film biopik autobiografi Beria berjudul Liquidation (2014), menyebut bahwa Khrushchev, Malenkov, dan pemimpin Soviet lain -- dengan dalih berbeda satu sama lain -- merupakan dalang di balik penangkapan mantan kepala NKVD itu.

Selain itu, tidak ada yang menyebut di mana Beria dieksekusi dan dikubur. Kematian salah satu antek terkejam Stalin masih menjadi misteri, dan jika pun mantan rekannya dari NKVD mengetahui fakta sebenarnya, mereka tidak akan mengungkapkannya.

 

4 dari 4 halaman

3. Gleb Bokii, Pegiat Dunia Paranormal

Berbeda dengan pemerintahan Nazi Jerman pada masa Adolf Hitler, yang memiliki unit-unit khusus untuk menangani hal-hal paranormal (Ahnenerbe), intelijen Soviet sangat skeptis terhadap hal-hal gaib; menurut mereka itu tak masuk akal dan anti-Marxisme. Namun begitu, ada beberapa orang yang menjadi pengecualian.

Salah satunya adalah Gleb Bokii, agen Cheka-OGPU (polisi rahasia Soviet pra-NKVD) dari 1921 hingga 1934. Penemu sistem kamp konsentrasi Soviet, Bokii juga tertarik dengan hal-hal paranormal dan mistis selama mengepalai departemen khusus OGPU.

Bersama okultis Alexander Barchenko, Bokii bahkan mencoba mengadakan ekspedisi Soviet ke Tibet dalam rangka mencari kerajaan misterius, Shambhala. Namun begitu, pemerintah menganggap hal itu membuang-buang uang dan waktu sehingga ia dibatalkan.

Baik Bokii dan Barchenko kemudian dieksekusi saat Pembersihan Besar-Besaran (the Great Purge) pada akhir 1930-an. Sejak saat itu, NKVD, KGB, dan badan keamanan rahasia lainnnya terus menolak keberadaan hal-hal paranormal.

Namun begitu, di Rusia, seperti di mana-mana, mereka yang percaya hal tersebut yakin bahwa ada arsip rahasia mengenai informasi keberadaan alien, misteri kuno, dan bukti-bukti kehidupan supranatural.

 

Saksikan juga video berikut ini

Â