Liputan6.com, Manila - ASEAN sepakat menanggapi situasi yang terjadi di Semenanjung Korea sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan. Hal tersebut tercantum dalam Joint Communique yang merupakan hasil dari ASEAN Foreign Minsters' Meeting (AMM) ke-50 di Manila.
Dalam dokumen 46 halaman tersebut, ASEAN mengatakan bahwa perkembangan misil dan uji coba nuklir Korea Utara mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia. ASEAN juga mendesak Korut untuk mematuhi semua kewajbannya dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.
Mereka menegaskan dukungannya terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea yang menyeluruh, dapat dibuktikan, dan tak dapat diubah, dalam tindakan yang penuh dengan perdamaian.
Advertisement
ASEAN juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan situasi kondusif untuk berdialog dengan Korea Utara guna meredakan tensi.
Selain membahas soal situasi di Semenanjung Korea, dalam Joint Communique AMM ke-50 itu juga dibahas sejumlah isu regional dan internasional lainnya.
Isu tersebut yakni Laut China Selatan, terhadap ekstremisme dengan kekerasan, radikalisasi, dan terorisme, situasi di Timur Tengah, serta menyambut keterlibatan ASEAN dengan World Economic Forum.
Pembahasan soal tiga pilar ASEAN juga tercantum dalam Joint Communique. Dalam bidang Politik Keamanan, salah satu hal yang dibahas soal penegasan bahwa ASEAN adalah kawasan bebas nuklir dan senjata pemusnah massal lain.
Di bidang ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu hal yang dibahas. Pada Joint Communique AMM tahun ini, dibahas juga mengenai pembentukan Komite Koordinasi ASEAN pada Electronic Commerce (e-commerce).
Dalam bidang sosial budaya, kesejahteraan sosial dan pembangunan serta pembangunan desa dan pemberantasan kemiskinan dua dari beberapa hal yang dibahas.
Saksikan juga video berikut ini: