Liputan6.com, Caracas - Presiden Venezeula Nicolas Maduro menghadapi kritikan berat dari seantero Amerika Latin. Dia dituding tidak becus mengurus Venezuela, dan akibatnya negara itu diterjang krisis.
Meski diterjang kritik, Maduro mendapat sokongan dari bintang sepak bola Argentina, Maradona. Menurut Maradona, dirinya dan Maduro punya paham politik yang sama.
"Kami adalah Chavisme sampai mati," sebut Maradona dalam Facebook-nya, seperti dikutip dari First Post, Rabu (9/8/2017).
Advertisement
Chavisme merupakan sebutan bagi pendukung eks Presiden Venezuela Hugo Chavez. Eks pemain Napoli tersebut juga mengatakan, siap mematuhi perintah Maduro.
"Ketika Maduro memberi instruksi, saya akan mengenakan pakaian militer untuk membebaskan Venezuela dari imperialisme dan mereka yang ingin mengambil bendera kami dan itu adalah hal terburuk yang kami hadapi," papar dia.
Baca Juga
"Hidup revolusi," tegas Maradona.
Belum lama ini, akibat kekerasan yang tak reda Organisasi Perdagangan multilateral Amerika Selatan, Mercosur, menangguhkan keanggotaan Venezeula.
Mereka menuduh Maduro melakukan pelanggaran HAM. Oleh sebab itu, Mercosur mendesak Maduro segera membubarkan parlemen pro-pemerintahan bentukannya.
Pukulan terhadap pemerintahan Maduro telah terjadi sejak mereka kehilangan sekutunya seperti Brasil dan Argentina. Kedua negara tersebut sekarang ini memilih berganti paham kanan dari kiri sebelumnya.