Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Singapura telah menjalin hubungan diplomatik selama 50 tahun. Selama itu, kedua negara melakukan kerja sama di berbagai bidang.
"Hubungan diplomatik yang formal antara Singapura dan Indonesia dimulai pada tahun 1967 dan semakin kuat dalam 50 tahun terakhir," kata Dubes Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, dalam acara Resepsi Hari Kebangsaan yang Liputan6.com kutip pada Jumat (11/8/2017).
"Sebagai tetangga dekat, kita sudah menjalin kerja sama yang saling menguntungkan di sektor politik-keamanan, ekonomi, dan bisnis, juga sosial budaya dan antarmasyarakatnya. Indonesia tetap menjadi salah satu mitra terpenting Singapura, dan kami berharap hubungan ini yang berdasarkan saling percaya dan pengertian akan terus diperluas dan diperdalam di masa mendatang," imbuh Dubes Anil.
Advertisement
Pada momen yang menandai tonggak penting perayaan emas Singapura dan Indonesia itu, Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga Menteri Koordinator bagi Keamanan Nasional, Teo Chee Hean, datang ke acara tersebut. Turut mendampingi beliau adalah Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura Tan Chuan-Jin, Sekretaris Parlemen Senior untuk Perdagangan dan Perindustrian, dan Pendidikan Low Yen Ling, serta Ketua Komite Parlemen Pemerintahan untuk Pertahanan dan Luar Negeri Vikram Nair.
Sejumlah menteri Indonesia juga menghadiri acara tersebut. Beberapa di antaranya adalah Menteri Perindustrian Erlangga Hartanto dan Menteri Luar Negeri yang diwakili oleh AMÂ Fachir.
Acara resepsi lahirnya negara Singapura sebagai negara berdikari ke-52 sekaligus merayakan 50 tahun terbentuknya hubungan diplomatik dengan Indonesia digelar di Hotel Shangri-La pada Kamis 10 Agustus 2017 malam. Acara tersebut dibuka dengan paduan suara dari Armonia Choir yang didirikan oleh Ibu Giok Hartono dan dipimpin oleh Bapak Baruno Wibowo.
Kelompok paduan suara itu membuka acara dengan membawakan sejumlah medley lagu-lagu favorit Indonesia-Singapura dan juga performa lagu kebangsaan kedua negara.