Sukses

Kue Berusia 106 Tahun Ditemukan di Antartika, Bisa Dimakan?

Kue yang diperkirakan berusia 106 tahun ini masih dalam kondisi baik, meski lapisan timah pembungkusnya sudah berkarat.

Liputan6.com, Antartika - Antartika yang tertutup es adalah salah satu lingkungan alam di Bumi yang paling tidak bersahabat bagi manusia.

Tapi penemuan baru oleh Antarctic Heritage Trust menunjukkan bahwa hal itu tak berlaku bagi fruitcake atau kue buah ala Inggris yang diperkirakan berusia 106 tahun. 

Konservator menemukan kue lawas itu di Cape Adare, dan diyakini milik penjelajah Inggris bernama Robert Falcon Scott -- yang dikenal sebagai Scott of the Antarctic.

Meski lapisan timah pembungkus kue itu berkarat, tim tersebut mengatakan bahwa kondisi kudapan tersebut masih sangat baik. Baunya pun harum, seakan masih layak dimakan.

Antarctic Heritage Trust yang berbasis di Selandia Baru menemukan kue itu di bangunan tertua di Antartika, sebuah pondok yang dibangun oleh tim penjelajah Norwegia Carsten Borchgrevink pada tahun 1899.

Bangunan itu digunakan oleh Kapten Scott pada 1911 selama ekspedisi Terra Nova.

Scott konon menyukai kue tersebut, yang diproduksi oleh perusahaan biskuit Inggris Huntley & Palmers.

"Fruitcake adalah makanan favorit masyarakat Inggris pada saat itu, dan tetap populer sampai sekarang," kata manajer konservasi untuk artefak di Antarctic Heritage Trust, Lizzie Meek seperti dikutip dari BBC, Sabtu (12/8/2017).

"Hidup dan bekerja di Antartika cenderung memicu keinginan akan makanan berlemak dan mengandung kadar gula tinggi, dan fruitcake pas untuk memenuhinya. Dinikmati dengan secangkir teh".

Konservator telah menggali artefak di pondok itu sejak Mei 2016, dan telah menemukan sekitar 1.500 benda, termasuk perkakas dan pakaian, sejumlah "daging dan ikan" dalam kondisi sangat buruk, dan selai yang kelihatannya masih bagus.

Kue itu tak sempat dinikmati si empunya, karena Kapten Scott dan teman-temannya menemui nasib sial dalam ekspedisi. 

Mereka berhasil sampai di Kutub Selatan, namun kalah cepat dari tim Norwegia yang sampai di sana 33 hari lebih dulu.

Tak hanya itu, seluruh anggota tim penjelajah Inggris itu tewas dalam perjalanan pulang.

Saksikan juga video menarik berikut ini: