Sukses

Rumah Reyotnya Pernah Ditinggali Kaisar, Kakek Ini Kaya Mendadak

Sebuah rumah tua di Provinsi Hubei, China, ternyata menyimpan sejarah panjang. Pemiliknya pun kaya mendadak.

Liputan6.com, Beijing - Jika dilihat secara sekilas, tak ada hal menarik yang dapat kita temukan ketika melihat salah satu rumah tua yang berdiri di Provinsi Hubei, China. Bangunannya sudah reyot, tak berpagar,  dan tak ada taman bunga indah yang mempercantik penampilannya.

Namun, siapa sangka, rumah kayu yang terlihat biasa tersebut menyimpan sejarah tak terduga. Belakangan, orang terkaget-kaget karena nilai jualnya yang melejit. Gubuk itu ternyata bernilai selangit. 

Menurut sejumlah ahli, bangunan tersebut sudah berusia hampir 400 tahun.

Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (17/8/2017), rumah yang dibangun menggunakan kayu langka jenis Phoebe Zhennan itu pernah digunakan sebagai tempat tinggal kaisar China.

Tak main-main, rumah yang sudah dibangun pada masa Dinasti Ming tersebut kini diperkirakan bernilai 10 juta yuan atau setara dengan Rp 20 miliar.

Keistimewaan rumah tersebut terkuak setelah seorang investor kaya bernama Chen Kezhong datang dan mengunjungi desa tersebut.

Butuh waktu dua jam bagi Chen untuk mencapai desa itu. Medan yang ditempuh juga sulit. Ia harus melewati gunung dan jalan berliku untuk tiba di lokasi tersebut.

Chen yang juga seorang pencinta barang antik melihat rumah tersebut dan tertarik akan keindahannya. Demikian dilansir dari laman Thechinesenews.net.

Meski sudah nyaris roboh, Chen tetap jatuh cinta dengan ornamen dan ukiran di setiap sudut rumah.

Namun, langkah Chen tiba-tiba terhenti. Ia kaget ketika mengetahui rumah dengan gaya arsitektur klasik itu milik keluarga miskin.

Seorang lelaki tua berusia 83 tahun adalah pemiliknya. Ia tinggal bersama beberapa anak dengan keterbatasan ekonomi.

Melihat kondisi keluarga tersebut, Chen berniat untuk membeli rumah tersebut. Setelah terlibat dalam percakapan, pria tua tersebut menjual rumahnya seharga Rp 1 miliar -- lebih murah dari nilai yang diperkirakan para sejarawan. 

Kini, hidup petani tua itu tak susah lagi. Lewat uang yang ia dapat, sebuah rumah baru kembali dibangun sebagai tempat tinggalnya bersama anak-anak tercinta.

Sementara itu, Chen punya ide lain. Rumah yang telah ia beli dari pria tua tersebut sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis untuk dijadikan museum.

 

Saksikan video menarik berikut ini: