Liputan6.com, Harare - Zimbabwe meminta kekebalan diplomatik atas Ibu Negara Grace Mugabe (52) setelah istri dari Presiden Robert Gabriel Mugabe (93) itu dituduh menyerang seorang model di sebuah hotel di Johannesburg, Afrika Selatan. Hal ini diungkapkan oleh otoritas setempat.
"Pengacara tersangka dan perwakilan pemerintahnya membuat pernyataan secara lisan ... bahwa tersangka ingin meminta kekebalan diplomatik," demikian disampaikan Kementerian Kepolisian Afrika Selatan, seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis (17/8/2017).
Pernyataan tersebut juga mengonfirmasi bahwa Grace hingga saat ini masih berada di Afrika Selatan. Sebelumnya, tersiar kabar bahwa ia telah kembali ke Zimbabwe setelah menolak menyerahkan diri.
Advertisement
Grace dituding menyerang Gabriella Engels (20) dengan kabel ekstensi listrik setelah model tersebut menemui dua putranya, Â Robert dan Chantunga, di Capital 20 West Hotel di Johannesburg pada hari Minggu.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan, Engels menderita luka di dahi. Selain itu, ia mengklaim terdapat lebih banyak luka di bagian kepalanya.
"Kami sedang bersantai di kamar hotel, dan (anak laki-laki Grace Mugabe) ada di kamar satunya. Tiba-tiba dia datang dan mulai memukuli kami. Dia melakukannya berulang kali dan terus memukul saya dengan steker, terus begitu," kata Engels kepada media lokal.
Model Afrika Selatan itu mengatakan bahwa pada awalnya ia tidak mengetahui identitas pelaku penyerangan terhadap dirinya. "Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi.... Saya terkejut. Saya terpaksa merangkak ke luar ruangan sebelum akhirnya dapat melarikan diri".
Menurut Engels, para pengawal Grace hanya berdiri dan menonton adegan kekerasan itu. "Bagian depan dahi saya menderita luka terbuka. Saya seorang model dan saya menghasilkan uang dari penampilan saya".
Polisi setempat mengatakan, Engels telah mengajukan tuntutan atas kasus penyerangan dengan niat melakukan kerusakan fisik yang menyakitkan. Perempuan itu mengisyaratkan tidak akan mundur meski mengetahui bahwa lawannya adalah seorang ibu negara.
Sementara itu, tidak diketahui pasti apakah Grace bepergian dengan menggunakan paspor biasa atau justru paspor diplomatik. Jika ia datang ke Afrika Selatan dengan paspor diplomatik, maka itu memenuhi syarat untuk mendapatkan kekebalan bila sewaktu-waktu ada tuntutan yang diajukan terhadap dirinya.
Pihak kepolisian Afrika Selatan sendiri menegaskan akan memproses kasus ini melalui mekanisme hukum. Sebuah sumber informasi menyebut bahwa Grace tidak bepergian menggunakan paspor diplomatik.
Keberadaan Grace sendiri masih simpang siur. Menteri Kepolisian Afrika Selatan Fikile Mbalula mengatakan bahwa perempuan itu telah menyerahkan diri ke pihak berwenang dan dijadwalkan akan hadir di muka pengadilan.
Namun, di lain sisi, seorang pejabat Zimbabwe menjelaskan bahwa Grace telah kembali ke Harare. "Ya dia telah kembali. Kami tidak tahu dari mana isu penyerangan ini datang," ujar seorang pejabat senior Zimbabwe.
Seorang pejabat lainnya juga menyatakan hal serupa. Ia malah menuduh media berencana untuk mencoreng nama keluarga orang nomor satu di Zimbabwe tersebut.
Mugabe kerap tampil di muka publik untuk melakukan pidato politik. Ia dinilai merupakan sosok yang sangat mungkin melanjutkan kekuasaan sang suami yang telah memerintah Zimbabwe sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1980.
Â
Saksikan video menarik berikut: