Liputan6.com, Bangkok - Seorang biarawati bertubuh mungil diserang ular piton sepanjang 26 kaki atau sekitar 8 meter. Betisnya dililit dan digigit dengan taring tajam reptil tersebut di toilet luar sebuah kuil Thailand.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (23/8/2017), biarawati berusia 85 tahun itu mendapat 20 jahitan di kaki akibat serangan ular piton tersebut.
Frail Chin Darachan, nama biarawati, yang perawakannya sekitar 1 meter itu keluar dari kamar tidurnya ke toilet luar di sebuah kuil di pedesaan Provinsi Rayong, Thailand. Ketika dia membuka pintu, tiba-tiba seekor ular besar menerjang, menancapkan taringnya ke kedua kaki sang biarawati lalu melilit tubuhnya sehingga tak bisa melarikan diri.
Advertisement
"Ketika saya membuka pintu ke kamar mandi, ada seekor ular besar di dalamnya. Aku tak bisa melarikan diri," ujar Chin.
"Si ular piton menerjang dan menggigit kakiku. Dengan sangat cepat ia melilit sekitar betisku," imbuh dia.
Beruntung para biksu yang juga tinggal di kuil mendengar teriakan permintaan tolong Chin. Mereka lalu berlari mencari dan menyelamatkannya.
"Aku shock dan meminta bantuan dari para biksu dan orang-orang. Aku bisa melihat mereka menggunakan tang baja untuk mengusir ular itu," jelas Chin.
Mereka menyerang ular piton dengan tang dan menyingkirkan ular mematikan tersebut dari biarawati bertubuh mungil itu. Para biksu menangkap reptil itu dan meregangkannya di tanah dan memperkirakan ukurannya 8 meter.
Ular itu kemudian dilepaskan ke alam bebas.
Chin dilarikan ke Rumah Sakit Pluak Daeng setelah serangan pada 7 Agustus pukul 22.30 malam.
Ular piton itu diduga kuat merayap ke bangunan kecil itu dari hutan terdekat. Ia masuk ke dalam ruang kamar mandi melalui celah antara dinding beton dan pintu logam.
"Saya tidak marah terhadap ular piton itu. Ia hanya melakukan reaksi alami. Saya senang masih hidup. Tapi saya sedikit takut setiap kali harus pergi ke kamar mandi," imbuh Chin.
Serangan Ular Piton Lain
Sebelumnya, insiden serangan piton juga pernah dialami anak berusia 9 tahun, Gabby Pettigrew. Saat liburan Paskah bersama keluarganya, ia terbangun di tenda dengan ular sepanjang 2,5 meter melilit di tangan.
Kekacauan pecah di Perkemahan Moreton Island, Queensland, pukul 05.00 pagi saat Gabby berteriak "tolong aku". Saking takutnya dengan reptil besar yang membebani tubuh mungilnya, Gabby membeku.
"Ketika seluruh keluarga menyadari apa yang sedang terjadi, mereka kemudian panik. Keluarga lain pun mendengar keributan itu. Ular itu begitu berat sehingga Gabby tak bisa bangun," ujar ayah Gabby, Simon Pettigrew, seperti dikutip dari News.com.au, 16Â April 2017.
"Ular itu benar-benar melilit di tangannya. Semakin kita mencoba melepaskannya, ular itu makin mencengkeram. Ular tersebut pun menancapkan gigi di lengannya," kata dia.
"Ia pasti merasakan kesakitan yang teramat sangat. Aku tak yakin apa yang harus dilakukan jadi aku hanya meraih mulut ular dan menarik rahangnya. Akhirnya ular itu dapat terlepas dan kami membebaskannya," ujar Simon.
Penjaga pulau kemudian membawa Gabby dan ayahnya ke daratan dan merawatnya di Redcliffe Hospital. Keduanya menderita gigitan piton.
Keluarga Pettigrew kemudian memangkas waktu berkemah mereka dan kembali ke rumahnya di Brisbane atas insiden tersebut. Namun mereka mengaku tak kapok untuk berkemah lagi.
Â
Saksikan video menarik berikut ini
Advertisement