Liputan6.com, London - Dunia Pangeran William dan Harry serasa hancur saat mendengar kabar sang ibu, Putri Diana tewas dalam kecelakaan maut di Paris, Prancis, 31 Agustus 1997.Â
Meski terlihat tegar saat berjalan di belakang peti mati Diana, dua pangeran yang saat itu masih belia menyimpan rasa duka tak terperi.Â
Dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan oleh BBC, Pangeran William dan Harry berbagi kisah tentang bagaimana mereka bisa melewati masa-masa sulit itu.Â
Advertisement
Menurut mereka, sang nenek Ratu Elizabeth dan Pangeran Charles berperan penting menjaga dan melindungi dua putra Diana.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (23/8/2017), kedua pangeran tersebut mengingat momentum ketika seluruh orang di istana berusaha menjauhkan segala bentuk pemberitaan dan pandangan publik soal kematian Princess of Wales.
Baca Juga
"Pada saat itu, Anda semua pasti sudah tahu, nenek saya ingin melindungi dua cucunya. Nenek sengaja memindahkan surat kabar dan mematikan televisi. Jadi kami tak tahu tentang segala hal yang telah terjadi," ujar William dalam The Makers of Diana, 7 Days.
Dalam film dokumenter tersebut, Henry Singer, sutradara film, menggambarkan satu minggu yang penuh gejolak setelah kematian Diana yang mendadak lagi tragis.
Selain memaparkan upaya sang nenek, William dan Harry juga berbicara efek kepergian ibunda terhadap ayah mereka, Pangeran Charles.
"Salah satu hal tersulit yang harus dilakukan seorang ayah adalah memberi tahu kepada anak-anaknya bahwa ibu kami sudah meninggal dunia. Saya rasa itu adalah hal sulit yang dilakukannya," kata Harry.
"Meski itu sulit, ayah selalu ada untuk kami. Ayah juga selalu mencoba melakukan yang terbaik dan memastikan anak-anaknya tetap tumbuh dengan baik. Saya yakin, ayah begitu terpuruk," tambahnya.
Hal yang paling tak bisa dilupakan oleh William dan Harry ketika dua orang anak laki-laki berusia 15 dan 12 tahun harus berjalan di belakang peti sang ibu sambil diiringi tangisan ribuan warga yang berkerumun dan berusaha menyodorkan bunga sebagai tanda bela sungkawa.
"Memutuskan cucu-cucunya untuk terlibat dalam acara pemakaman adalah keputusan sulit yang telah dibuat nenek saya," ujar William.
"Saya bisa merasakan bagaimana perasaan Ratu Elizabeth ketika harus menjadi nenek dan pemimpin negeri," tambahnya.
Sementara itu Harry mengatakan, "Saya pikir ini adalah keputusan kelompok. Intinya saya tak tahu apa itu salah atau benar. Yang jelas, saya senang bisa menjadi bagian dari prosesi yang dilakukan ayah, paman, kakek, dan kakak, mengenakan jas hitam dan mengiringi jasad ibu."
Komentar Pangeran Harry dalam film tersebut tampaknya berbeda dengan pernyataan yang ia berikan kepada Newsweek pada Juni lalu. Saat itu ia mengatakan, tak sepantasnya seorang anak diminta berjalan dibelakang peti ibu di hadapan jutaan orang.
Adik Laki-Laki Putri Diana Kesal
Beberapa waktu lalu, adik laki-laki Diana, Earl Spencer merasa kesal setelah merasa dibohongi oleh pihak istana.Â
Spencer mengatakan, berjalan di belakang peti Putri Diana bukanlah kehendak William dan Harry, melainkan rayuan dari pihak istana.
Pria berusia 53 tahun tersebut menuturkan adalah "hal aneh dan kejam" untuk "memaksa" para pangeran berjalan di belakang peti mati Putri Diana. Earl juga menyebut proses pemakaman Diana adalah "setengah jam yang paling mengerikan dalam hidupnya".
"Saya dibohongi dan diberitahu bahwa mereka (William dan Harry) ingin melakukannya, tentu saja mereka tak mau" demikian dilansir dari laman BBC.
Disebutkannya pula, saat jelang prosesi pemakaman Diana, dia bersikeras berpendapat bahwa William dan Harry tidak harus berjalan di belakang peti mati ibu mereka dan sang kakak juga tidak menginginkan hal itu.
"Lalu saya dibohongi dan disampaikan bahwa mereka ingin melakukannya, padahal tentu saja tidak, tapi saya tertipu," ungkap Earl.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement