Liputan6.com, Manila - ISIS merilis sebuah video terbaru yang berisi seruan bagi ekstremis muslim di Asia Tenggara untuk melakukan perang suci di Marawi. Kelompok teror itu juga mengecam Amerika Serikat dan Australia karena membantu militer Filipina.
Video ini dirilis saat pertempuran antara militan pro ISIS dan militer Filipina di Kota Marawi memasuki bulan keempat. Ini memicu kekhawatiran bahwa kelompok teroris tersebut mencoba mendirikan markas regional di Asia Tenggara. Di tempat asalnya, Timur Tengah, mereka dihadapkan pada kekalahan besar.
Seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (25/8/2017), video berdurasi tujuh menit itu diproduksi oleh media corong ISIS, Al Hayat. Sementara, sosok yang terekam di dalam rekaman itu diidentifikasi sebagai Abul-Yaman yang berasal dari Marawi.
Advertisement
Abul Yaman mengimbau agar ekstremis di Indonesia, Malaysia, Brunei Darusalam, Thailand, dan Singapura untuk bermigrasi ke Marawi dan "melaksanakan jihad".
Pertempuran di Marawi telah membuat Canberra ketar-ketir. Kekhawatiran utama mereka adalah tumbuhnya ISIS di wilayah Filipina dapat memicu lebih banyak serangan teror di Australia.
Pada Juni lalu, Australia mengerahkan dua pesawat pengintai ke Mindanao untuk membantu militer Filipina dalam pertempuran melawan militan pro ISIS. Pada awal pekan ini, Kepala Intelijen Asing Australia (ASIS), Nick Warner, bertemu Presiden Rodrigo Duterte di Istana Malacanang untuk membahas kemajuan yang dicapai di Marawi.
Baca Juga
Tetangga dekat Filipina, Malaysia, mengungkapkan kekhawatirannya dengan video propaganda ISIS itu. Pejabat kepolisian Malaysia dari Divisi Antiterorisme, Ayob Khan Mydin Pitchay, mengatakan kepada Channel News Asia bahwa video tersebut akan mengobarkan semangat tempur para ekstremis muslim.
"Sejak pengepungan Marawi dimulai, kami telah melihat peningkatan aktivitas dari sel IS di Malaysia yang mencoba masuk ke Filipina selatan," katanya.
Teror Barcelona
Beberapa waktu lalu, ISIS melontarkan pujian atas serangan teror di Barcelona. Aksi brutal tersebut menewaskan 13 orang. Kelompok teror itu juga menyerukan untuk memperbanyak serangan di Spanyol.
Dalam sebuah video propaganda yang dirilis SITE Intelligence Group Wednesday, seorang anggota ISIS menggambarkan pelaku penabrakan van di Barcelona sebagai "saudara kami". Sementara itu, anggota ISIS lainnya mengancam akan mengembalikan Spanyol sebagai "tanah kekhalifahan".
Empat orang telah ditangkap pasca-serangan tersebut, satu ditangkap di Alcanar dan tiga lainnya di Ripoll. Tiga orang berkewarganegaraan Maroko dan sisanya adalah warga negara Spanyol dengan rentang usia antara 21-34 tahun.
Ketika tampil di muka pengadilan pada Selasa waktu setempat, salah satu tersangka mengatakan, mereka berencana menargetkan sejumlah monumen di Barcelona.
Bukti bahwa serangan itu direncanakan membuat banyak warga Spanyol khawatir sekaligus menyoroti kemungkinan akan ketidaktahuan pihak berwenang soal gerak-gerik kelompok teroris tersebut hingga akhirnya ledakan terjadi di markas para pelaku di Alcanar.
Kini, penyelidikan difokuskan pada sebuah rumah di Alcanar yang diyakini telah dijadikan lokasi untuk pembuatan bom oleh para pelaku teror.
Sebuah sumber mengatakan kepada CNN bahwa penyelidikan awal mengindikasikan adanya jejak TATP (triaceton triperoxide) di antara reruntuhan rumah tersebut. TATP kerap digunakan dalam serangkaian pengeboman mematikan di Eropa beberapa tahun belakangan.
Saksikan video berikut:
Advertisement