Liputan6.com, Lisbon - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memang dihadiahi surga dunia oleh Tuhan dengan pantai yang begitu cantik. Hamparan pulau dengan pasir-pasir putih menjadikan pantai-pantai yang ada di Tanah Air layak untuk dikunjungi.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya Indonesia, ada banyak negara kepulauannya yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki pantai nan indah. Suasana tropis, deretan pohon kelapa yang berbaris-baris dan suara deburan ombak, menjadi magnet tersendiri bagi para penjelajah dunia untuk berlibur ke pantai.
Meski begitu, ada banyak pantai aneh yang terdapat di dunia. Keanehan tersebut terbentuk karena beberapa hal seperti faktor alam dan perilaku manusia.
Seperti dilansir dari laman Listverse.com, Sabtu (26/8/2017), berikut 5 pantai aneh yang ada di dunia:
1. Pantai Algar de Benagil (Portugal)
Algar de Benagil yang terletak di Portugal menjadi salah satu tujuan wisata menarik sekaligus teraneh bagi penjelajah dunia. Saat Anda mendatangi tempat ini, akan terdengar suara deru ombak. Tetapi tak diketahui dari mana sumber itu berasal.
Pantai itu memang ada, tetapi letaknya tak lazim seperti pantai pada umumnya. Algar de Benagil berada di dalam sebuah cekungan besar. Jika dilihat dari atas, para pengunjung akan melihat pantai tersembunyi.
Jika Anda memilih untuk masuk ke dalam lubang tersebut, pastikan pantai tersebut tak lagi pasang. Sebab hal ini akan membahayakan diri Anda sendiri.
Advertisement
2. Jokulsarlon Glacier Lagoon (Islandia)
Islandia adalah sebuah pulau vulkanik di Atlantik Utara. Di sana terdapat banyak pantai yang dihiasi oleh batuan vulkanik.
Salah satu pantai aneh yang terdapat di sana bernama Jokulsarlon Glacier Lagoon.
Biasanya pantai identik dengan pasir yang berwarna putih bersih. Namun, hal tersebut tak ditemukan ketika Anda berkunjung ke Jokulsarlon Glacier Lagoon.
Butiran pasir hitam dan potongan es glasial berbentuk berlian menjadi ciri khas dari pantai ini.
Jika dihitung, panjang pantai di wilayah Islandia ini mencapai 1.500 meter.
Ternyata, faktor penyebab yang membuat pasir pantai di Jokulsarlon Glacier Lagoon menghitam adalah sisa-sisa batuan vulkanik yang hancur menjadi pasir.
3. Coromandel Peninsula (Selandia Baru)
Bagi Anda penyuka wisata air panas, pantai Coromandel Peninsula bisa menjadi salah satu alternatif baru. Pantai yang terletak di Selandia Baru berbeda dari pantai-pantai lain yang ada di muka bumi.
Suhu air yang ada di Coromandel Peninsula terbilang panas. Kebanyakan orang yang berkunjung ke pantai ini akan menggali sebuah pasir pantai seperti membuat sebuah lubang.
Jika air laut surut, maka pengunjung dapat melihat sumber mata air yang keluar dari dalam pasir. Letupan-letupan air panas pun akan terlihat begitu jelas.
Wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini biasanya menyebut pantai Coromandel Peninsula sebagai spa yang berada berada di alam terbuka.
Saksikan juga video berikut ini:
Advertisement
4. Pantai Kaca (California)
Sudah banyak sebutan pantai kaca yang ada di muka bumi. Namun, pantai kaca yang terletak di Fort Bragg, California ini memang tampak beda.
Bukan jernihnya air yang membuat lokasi ini disebut pantai kaca, melainkan butiran-butiran benda bening yang tersebar di atas pasir pantai yang membuat banyak orang menamainya sebagai pantai kaca.
Kejadian ini bukan disebabkan oleh faktor alam, melainkan tingkah manusia. Beberapa dekade lalu, masyarakat yang bermukim di sana kerap membuang barang-barang yang mereka miliki seperti pecahan kaca, logam, dan besi.
Karena proses abrasi dan deburan ombak, benda-benda ini hancur dan hanya menyisakan bebatuan halus nan bening.
Meski terlihat indah di pandang, pemerintah setempat melarang segala bentuk kegiatan membuang barang-barang tersebut ke pantai.
5. Pantai Kerang (Australia)
Menghabiskan waktu berlibur di pantai sambil mencari kerang bersama anak-anak bisa menjadi pengalaman yang indah. Pengunjung tak perlu susah mencari kulit kerang di pantai ini.
Pasalnya, setiap Anda menggali pasir sedikit saja, maka akan ada kulit kerang yang terlihat. Pantai sepanjang 70 kilometer ini dipenuhi oleh kulit kerang hingga kedalaman 10 meter.
Triliunan kulit kerang ini telah terbentuk di pantai ini sejak berabad-abad lalu. Salah satu faktor penyebab berkurangnya jumlah kulit kerang di sana adalah efek deburan ombak yang mengikisnya.
Selain itu, masyarakat setempat pernah menambang wilayah ini dan mengambil kulit kerang sebagai bahan tambahan untuk pembuatan rumah atau bangunan.
Kini, pantai itu telah dinobatkan sebagai situs warisan budaya dunia.
Selain dapat mencari kerang di pantai itu, para pengunjung juga bisa mengapung di atas airnya karena efek kandungan garam yang sangat tinggi.
Tertarik mencoba?
Advertisement