Liputan6.com, Dublin - Duta Besar Kanada untuk Irlandia, Kevin Vickers, sangat cemas bahwa ada sejumlah roh dan arwah yang menghantui rumah dinasnya di Dublin, Irlandia.
Dalam sebuah posting lewat akun Facebooknya, Dubes Vickers mendeskripsikan sejumlah suara-suara aneh seperti dentuman benda yang tak biasa, nafas yang tersengal-sengal ketika tak ada seorang pun di dekatnya, serta langkah kaki yang berat di lorong-lorong rumah. Demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (27/8/2017).
Sang dubes, yang juga merupakan penggemar sejarah, berkesimpulan bahwa aktivitas paranormal itu mungkin disebabkan oleh arwah gentayangan seorang dedengkot Pemberontakan Paskah (Easter Rising) tahun 1916. Peristiwa itu dilakukan oleh kaum republikan Irlandia untuk mengakhiri penjajahan Inggris dan mendirikan negara baru, Republik Irlandia.
Advertisement
Baca Juga
Ketika pertama kali pindah ke kediaman dinasnya, sang duta besar sempat mendengar desas-desus bahwa seorang nasionalis Irlandia, Patrick Pearse, pernah tinggal di rumah yang berlokasi di distrik Ranelagh, Dublin itu.
Pearse adalah salah satu dedengkot Pemberontakan Paskah yang terjadi pada April 1916. Lebih dari 450 orang tewas dan 2.600 lainnya terluka dalam pertempuran bersenjata yang berlangsung selama enam hari itu.
Sang nasionalis diadili dan dihukum mati oleh Britania Raya atas perannya dalam pemberontakan tersebut.
Dalam sebuah wawancara pada 2016 dengan majalah Maclean, Dubes Vickers menggambarkan bagaimana rumor tentang Pearse tersebut memicunya untuk melakukan penelusuran lebih jauh tentang sang nasionalis.
Dan berdasarkan catatan yang ditemukan oleh sang duta besar, diketahui bahwa Pearse pernah menyewa rumah di Ranelagh, Dublin itu.
"Saya jadi semakin bertanya-tanya, apakah dia (Pears) yang berjalan di lorong tempat tinggal ini," tulis Vickers dalam sebuah posting Facebook pada 16 Agustus yang pertama kali dilansir oleh CTV News.
Vickers mengatakan bahwa dia tidak percaya pada hantu sebelumnya. Namun keyakinan itu berubah sejak ia menempati kediaman dinasnya itu.
"Beberapa malam arwah itu seakan gelisah, lalu berhari-hari kemudian, semuanya sepi," kata sang diplomat asal Kanada itu.
"Suatu malam, saat sedang menonton TV, tiba-tiba saya mendengar suara seakan sebuah rantai besar jatuh ke lantai di ruang makan. Saat saya menyambangi ruangan itu, tak ada apa-apa di lantai," tambahnya.
Sang diplomat juga mengatakan, beberapa waktu lain, ia mendengar langkah kaki yang berat di tangga dan suara orang yang bernafas di lorong. Namun, saat diperiksa, tak ada siapapun di ruangan tersebut.
"Jika ada orang yang meragukan keabsahan cerita ini, saya undang mereka untuk datang dan tinggal selama satu hingga dua malam di sini," kata sang dubes.
Beberapa hari sebelumnya, Vickers mengklaim, "mendengar bunyi ledakan yang tidak biasa di lantai bawah."
Vickers ditunjuk sebagai Duta Besar Kanada untuk Irlandia pada Januari 2015.
Dia sempat berkarir hampir 30 tahun dengan Canadian Mountie (penegak hukum tingkat federal di Kanada). Pada 2006 ia ditunjuk sebagai Sersan-at-Arms di House of Commons Kanada.
Ia menjadi sosok terkenal di tanah air setelah bersama seorang rekan Canadian Mountie menembak mati seorang pria bersenjata yang menyerang gedung Parlemen Kanada pada 22 Oktober 2014.
Â
Simak pula video berikut ini