Sukses

Unik, Salon Lebanon Rawat Rambut Pakai Selai Cokelat

Penata rambut Lebanon ini menggunakan cokelat Nutella untuk memperbaiki rambut yang rusak. Unik!

Liputan6.com, Beirut - Dua penata rambut Lebanon menggunakan cara tak biasa untuk memperbaiki rambut rusak. Yakni dengan ramuan dari selai cokelat Nutella.

Seperti diberitakan situs the961 yang dikutip dari Al Arabiya, Senin (28/8/2017), perawatan tersebut dilakukan oleh salon wanita Abed & Samer Beauty yang berpusat di Beirut.

Pihak salon mengklaim bahwa mengoleskan cokelat Nutella pada rambut yang rusak adalah cara efektif dan sehat, ketimbang menggunakan bahan kimia lain.

Penata rambut di salon itu menyatakan bahwa biasanya bahan kimia yang banyak digunakan untuk perawatan rambut bisa berbahaya. Kendati demikian menggunakan cokelat secara yang alami bermanfaat.

Berikut ini rekaman videonya:

Tempat potong rambut yang menawarkan perawatan unik lainnya ada di daerah Mit Ghamr di Dakahlia, Kairo, Mesir.

Di sana, tukang cukurnya menemukan gaya potong rambut baru yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya. Ia menggunakan palu dan pisau yang bentuknya mirip tatah.

Abu Al Ainain memiliki toko cukur rambut sendiri dan selalu mencari tren terbaru dalam dunia hair dressing agar bisa memenuhi keinginan pelanggannya.

Abu Al Ainain mengatakan kepada Al Arabiya bahwa dia memotong rambut pelanggannya dengan memukulkan palu pada pisau tajam yang diletakkan di rambut pelanggannya. Beberapa orang sengaja meminta potong rambut tersebut karena dianggap bisa merangsang sirkulasi darah, memberi pijatan pada kulit kepala, dan hasil akhirnya yang sangat memuaskan.

"Ada beberapa pelanggan yang tidak menyukai tren baru ini. Namun, mayoritas anak-anak muda sangat ingin mencobanya karena sedang tren dan seru. Mereka ingin mencoba segala sesuatu yang baru," kata Abu Al Ainain seraya menambahkan bahwa dia adalah satu-satunya tukang cukur di Mesir yang bisa memotong rambut dengan menggunakan palu dan pisau.

Abu Al Ainain menuturkan kepada Al Arabiya bahwa dia tidak meminta biaya ekstra untuk memotong rambut pelanggannya dengan palu dan pisau. Ia juga menegaskan bahwa tempat cukurnya memiliki layanan sauna yang diperlukan untuk merangsang peredaran darah bagi pelanggannya.

2 dari 2 halaman

Salon Unik

Mencukur rambut menggunakan gunting rambut sudah biasa. Tapi menggunakan besi panas, itu baru unik. Seperti yang dilakukan oleh penata rambut China, Wang Weibu. Tertarik mencobanya?

Seperti dilansir dari Daily Mail yang Liputan6.com muat 1 November 2013, Wang adalah salah dari tukang cukur rambut yang masih menggunakan metode tradisional seni kuno Dahuojia. Ia menggunakan sepasang penjepit logam panas untuk membakar rambut mati daripada memotongnya.

Jika rambut terlalu panjang, besi panas yang digunakan berbentuk seperti gunting. Wang mengklaim hasil potongannya bisa bertahan hingga 3 bulan.

"Pelangganku setuju denganku bahwa potongan rambut dengan caraku dapat menjaga bentuk yang sama selama 3 bulan. Benar-benar berhasil," sambung Wang.

Metode tradisional memotong rambut ini sebenarnya telah tersebar luas di China, hingga terdepak dari dunia fashion pada tahun 1980-an. Sekarang, hampir tidak ada orang yang ingin potong rambut dengan menggunakan metode yang tidak biasa itu.

"Ini bukan hanya metode pemotongan rambut yang ditawarkan para penata rambut, tidak terlalu banyak lagi pelanggan yang tertarik dengan metode itu. Saat ini kebanyakan orang tua yang datang ke tokoku. Suatu hari nanti mereka tidak akan berada di sini lagi," ujar Wang yang telah berusia 73 tahun.

Untuk saat ini, bisnisnya berjalan baik di tokonya di Jinshi di Kabupaten di Provinsi Sichuan, Cina Barat Daya.

"Bisnisku cukup baik," tambah Wang.

Saat beraksi, Wang biasanya memanaskan logam penjepit dalam bara api dari kayu. Setelah itu, ia merendamnya dengan sedikit air sebelum digunakan pada rambut untuk pertama kali.

Rampung pemotongan pertama, pelanggan mereka akan dicuci rambutnya sebelum memasuki sesi pembentukan model rambut yang diinginkan.

Wang mengatakan satu-satunya kelemahan metode potong rambut tradisional itu adalah bau terbakar. Mereka umumnya tak suka bau tersebut, meski sebagian besar kliennya tidak mempermasalahkannya.