Liputan6.com, Houston - Bencana Badai Harvey yang menerjang Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS) meninggalkan duka mendalam. Kemungkinan besar peristiwa alam tersebut masih akan berlangsung hingga akhir Agustus ini.
Menanggapi peristiwa tersebut, KJRI Houston memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa atau luka. Namun, pemantauan terhadap kondisi warga Indonesia di sana atas terus dipantau.
"KJRI Houston terus melakukan pemantauan tentang keselamatan WNI melalui komunikasi intensif dengan pimpinan/tokoh organisasi masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia di Texas serta pihak otoritas setempat," ucap Deputi Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Houston, Karbela dalam keterangan pers, Selasa (29/8/2017).
Advertisement
"Sebagian besar WNI dan mahasiswa masih dalam situasi aman, sementara beberapa keluarga WNI yang tinggal di wilayah rendah terkena banjir sehingga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," sambung dia.
Karbella mengatakan, KJRI Houston siap membantu warga Indonesia yang terkena banjir dengan menyediakan shelter atau tempat pengungsian di gedung KJRI.
Baca Juga
"Selain itu, KJRI juga dapat dihubungi melalui hotline 24 Jam KJRI Houston: +1 346-932-7284 oleh warga yang memerlukan informasi dan bantuan," sambung dia.
Badai Harvey yang berkategori 1-4 menerjang Negara Bagian Texas sejak 25 Agustus lalu. Akibat dari badai ini, banjir besar melanda kota Houston hingga sebelah Barat Negara Bagian Louisiana.
Fenomena alam tersebut pertama kali 'mendarat' di Corpus Christi, Texas, sekitar 330 km dari kota Houston. Harvey merupakan badai terbesar yang menerjang AS dalam 12 tahun terakhir.
Presiden Trump telah mendeklarasikan status Federal Disaster. Sementara itu, Gubernur Texas, Greg Abbot mengumukan State of Disaster kepada 30 counties.
Kantor-kantor pemerintah dan swasta, serta sekolah dan universitas diliburkan. Dua bandara utama Houston, George Bush International dan William P Hobby Airport ditutup sejak tanggal 27 Agustus 2017 hingga waktu yang belum ditentukan.
Simak video berikut: