Liputan6.com, Louisiana - Seorang pendeta sekaligus aktivis anti-homoseksual, Tony Perkins harus gigit jari setelah rumah yang ia tempati dilanda banjir bandang pasca-Badai Harvey yang menghantam negara bagian Texas.
Dikutip dari laman Independent, Selasa (29/8/2017), ia dan keluarga harus mengungsi setelah banjir menyapu rumahnya yang terletak di Louisiana, Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini menjadi sorotan setelah ia mengutuk kaum gay akan mengalami bencana mahadahsyat akibat perilaku seksual menyimpang yang mereka lakukan. Ternyata, kutukan itu malah ia rasakan sendiri -- meski ia mengklaim dirinya bukan seorang homoseksual.
Dalam sebuah siaran radio, Tony menceritakan bagaimana ia dan keluarganya berhasil melarikan diri dari kepungan banjir yang dapat mengancam keselamatannya dan orang-orang terkasih.
"Ini adalah banjir yang sudah saya prediksi sejak awal dan tertera dalam kitab suci," ujar Tony.
Ia adalah tokoh utama di balik penolakan kaum 'gay' yang ada di wilayah tersebut. Tak hanya itu, Tony juga kerap meremehkan kaum minoritas tersebut karena dianggap tak pantas untuk hidup berdampingan dengan warga.
Dalam sebuah situs FRC, Tony pernah berkata, kaum gay sama persis dengan korban kecanduan obat atau alkohol. Siapa saja bisa merasakan dampaknya jika tinggal dan hidup berdampingan dengan mereka.
"Hal yang dapat kami tawarkan untuk para kaum gay adalah sebuah harapan-harapan agar dosa mereka terampuni," ujar Tony dalam sebuah artikel.
Pernikahan Sesama Jenis Legal di Amerika Serikat
Meski penolakan kaum homoseksual masih dilakukan oleh segelintir orang, ternyata undang-undang pernikahan sesama jenis telah disahkan oleh pengadilan di AS.
Dikutip dari laman Washington Post, pada 26 Juni 2015, sejarah penting nan kontroversial tercipta di Negeri Paman Sam. Negeri adi daya itu resmi melegalkan pernikahan sejenis.
Tidak gampang Mahkamah Agung AS melegalkan keputusan ini. Selama persidangan tentangan dan penolakan terus terjadi.
Meski demikian, akhirnya sidang yang dipimpin Hakim Anthony Kennedy akhirnya memutuskan melegalkan pernikahan sejenis.
AS bukan negara pertama yang mengesahkan hukum UU kontroversial ini. Tercatat ada ada lebih dari 20 negara yang melegalkan hal tersebut.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement