Liputan6.com, Anhui - Seorang pengemudi di China terancam hukuman penjara gara-gara terekam kamera amatir, tengah berdiri di atap mobilnya yang melaju di jalanan. Ia diduga mabuk.
Rekaman yang diposting online, seperti diberitakan News.com.au, Selasa (5/9/2017), menunjukkan saat-saat aneh ia dengan bangga berdiri di atas kendaraan di Kota Bengbu, Provinsi Anhui, China.
Baca Juga
Dalam tayangan tersebut, terlihat si pria berdiri tegak di atap kendaraan dengan pose tangan di pinggul tatkala mobil bergerak perlahan menyusuri jalan. Sementara kendaraan lain melintasinya, dengan sopir-sopir yang menatap heran.
Advertisement
Tak lama kemudian, pria tersebut sedikit membungkuk melalui sunroof untuk meraih setir dengan kaki guna memperbaiki laju kendaraanya. Aksi yang membahayakan.
Berikut ini rekamannya:
Menurut laporan, orang tersebut diduga mabuk pada saat melakukan aksi nyeleneh itu. Kabarnya ia tengah merayakan keberhasilannya dalam sebuah bisnis.
Mobil tanpa pengemudi tak diperkenankan di China. Oleh sebab itu ia dikejar polisi dan kendaraannya pun dikejar.
Tak berapa lama pria itu terlihat melompat masuk ke dalam kendaraan dan mencoba melarikan diri. Upayanya sia-sia, ia tak berhasil melaju jauh dari petugas.
Rekaman yang banyak dibagikan di media sosial China itu kemudian menjadi viral di dunia maya.
Heboh Video Viral Klub Adu Jotos Anak di China
Video berisi tayangan anak laki-laki berusia 14 tahun di atas ring tinju dan beredar secara online juga pernah viral di China.
Seperti dikutip dari Asia One pada 27 Juli 2017, pejabat dari daerah terpencil di Provinsi Sichuan kemudian melancarkan penyelidikan setelah melihat video viral dua anak laki-laki di sebuah klub pertarungan untuk anak-anak yatim piatu dan anak-anak "tertinggal" di Sichuan itu.
Video anak-anak yang diduga berasal dari Butuo, Liangshan tengah berkelahi dengan teknik seperti seni bela diri campuran itu beredar secara online.
Pejabat kesejahteraan dan pendidikan anak dari prefektur otonomi Liangshan Yi kemudian dikirim ke Enbo Fight Club, yang mengklaim telah mengadopsi dan melatih sekitar 400 anak sejak tahun 2001.
Dalam sebuah wawancara singkat, seorang anak laki-laki mengatakan bahwa mereka diadopsi oleh klub itu, dan terkadang tampil sebagai bagian dari acara komersial.
Mereka bilang latihannya sulit, tapi tak perlu khawatir dengan makanan, pakaian atau tempat berteduh di klub tersebut. Bahkan bisa makan daging sapi dan telur.
"Di desa asal, kami hanya bisa makan kentang saja," kata mereka.
Menurut Song Ming, seorang petugas informasi pemerintah prefektur tersebut, Butuo adalah salah satu daerah yang paling tidak berkembang di Liangshan, yang memiliki sejumlah desa terpencil.
Advertisement