Liputan6.com, Tokyo - Perjalanan kisah cinta antara Putri Mako dan Kei Komuro kini telah memasuki babak baru. Berita pertunangan anggota kerajaan dengan rakyat jelata ini, ternyata paling menyedot perhatian pembaca Liputan6.com pada Selasa (5/9/2017) pagi.
Lalu, hal yang juga mengusik rasa penasaran pembaca adalah pemberitaan seputar konflik Rohingya. Kali ini, sepak terjang Indonesia untuk mengakhiri pemasalahan itu kian disorot oleh dunia. Terbukti dari pemberitaan media asing tentang upaya tersebut.
Masih dari isu yang sama, pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Panglima Myanmar yang menjelaskan kondisi Rakhine pun juga menarik perhatian pembaca.
Advertisement
Berikut adalah Top Global selengkapnya:
1. Putri Jepang Resmi Bertunangan dengan Pria Biasa
Putri Mako (25), cucu tertua Kaisar Jepang Akihito (83), mengumumkan pertunangannya dengan seorang pria dari kalangan rakyat jelata. Laki-laki tersebut adalah Kei Komuro (25), teman sekelas Mako ketika menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di seluruh negeri untuk mengumumkan pertunangannya, Putri Mako mengaku bahwa ia merasa sangat bahagia.
"Sedari kecil saya sadar bahwa saya akan menanggalkan gelar kebangsawanan begitu saya menikah. Ketika saya bekerja untuk membantu Kaisar dan memenuhi tugas-tugas sebagai anggota keluarga kekaisaran sebanyak mungkin, saya menghargai kehidupan pribadi saya," ungkap Putri Mako seperti dikutip dari Daily Mail pada Senin 4 September 2017.
Calon suami Mako bekerja di sebuah firma hukum. Ia pernah memenangi kontes promosi pariwisata yang menobatkannya sebagai "Prince of the Sea". Dalam penampilan resmi perdananya, Kei mengakui bahwa ia telah melamar Mako lebih dari tiga tahun lalu.
2. Sepak Terjang RI Akhiri Konflik Rohingya di Myanmar Disorot Dunia
Sepak terjang Indonesia dalam rangka mengakhiri konflik Rohingya, melalui lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar menjadi sorotan dunia. Media asing ramai memberitakan kunjungan sebagai respons atas krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di negara bagian Rakhine.
Tak hanya dari Asia, beberapa media belahan dunia lain juga memberitakan lawatan Retno tersebut.
Dari Channel News Asia, media Singapura itu menuliskan artikel berjudul "Indonesian foreign minister Retno Marsudi to meet Aung San Suu Kyi in Myanmar".
"Menlu Retno Marsudi ke Myanmar untuk bertemu dengan State Counselor and Foreign Minister Aung San Suu Kyi pada hari Senin," tulis media itu pada Senin 4 September 2017.
Media dari Singapura lainnya, The Straits Times, mengangkatnya dengan "Indonesia minister to urge Myanmar to end Rohingya plight".
3. Di Depan Menlu Retno, Panglima Myanmar Jelaskan Kondisi Rakhine
Tiba di Myanmar, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi langsung melakukan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Pertemuan yang dilangsungkan di Ibu Kota Naypyidaw itu membicarakan situasi terkini Negara Bagian Rakhine yang saat ini sedang diterpa krisis kemanusiaan Rohingya.
"Dalam pertemuan, Jenderal Senior menjelaskan situasi nyata soal serangan teroris ARSA ke daerah Buthitaung dan Maungdaw di Negara Bagian Rakhine," tulis pernyataan di Facebook resmi Jenderal Min Aung Hlaing.
"Lalu, Jenderal Senior dan Menlu Retno bertukar pikiran mengenai bantuan kemanusiaan untuk warga Rakhine," pernyataan itu melanjutkan.
Hari ini, Menlu Retno Marsudi bersama Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi direncanakan melakukan serangkaian pertemuan. Selain panglima, mereka akan bertemu State Counsellor Myanmar, Aung San Suu Kyi.