Sukses

Terungkap, Jejak Anniesa Hasibuan di New York Fashion Week

Kontroversi penggunaan dana dari kasus First Travel oleh pemilik perusahaan dan desainer Anniesa Hasibuan di New York jadi sorotan.

Liputan6.com, New York - Dugaan bahwa Anniesa Hasibuan memakai dana jemaah umrah di First Travel untuk membiayai pagelaran busananya di New York Fashion Week semakin kuat.

Bagaimanakah perjalanan Anniesa sesungguhnya di Kota Big Apple yang jadi pusat fashion dunia ini? Berapakah biaya yang dibayarkan? Apa benar ada investasi dana di New York?

Berikut ini jejak fashion Anniesa Hasibuan di New York, AS yang dilacak oleh tim VOA News yang Liputan6.com kutip Kamis (7/9/2017).  

Perjalanan Anniesa dimulai dari Couture New York Fashion Week.

Dua kali menggelar karya-karya couture pada 2015, ia sempat menggelar 16 karya dan terpilih sebagai desainer terbaik. Namun, di sisi lain para kritikus fashion menganggap Couture New York Fashion Week kurang selektif dalam memilih para desainernya.

Anniesa diduga membayar cukup besar agar bisa ikut dalam ajang pagelaran busana ini.

Andres Aquino, pendiri dan pemilik Couture New York Fashion, mengatakan kepada VOA bahwa biaya yang dikenakan ke setiap desainer sebenarnya cukup wajar, yakni kira-kira Rp 200 juta per show dan itu juga tergantung seberapa besar acaranya.

Selain itu Andres Aquino menambahkan, "Tujuan utama kami bukan mengumpulkan banyak uang dari desainer, melainkan untuk menggelar pagelaran busana. Kami bisa mencari keuntungan dari cara lain."

Menurut Andres, bahkan biaya yang mereka kenakan kira-kira hanya seperempat atau sepertiga jika dibandingkan dengan produser acara fashion week lainnya di New York.

Tahun 2016, Anniesa kembali ke New York dan tampil dalam ajang yang berbeda, New York Fashion Week The Show. Kali ini biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar.

Menurut website Fashionista, biayanya berkisar Rp 500 juta untuk satu kali pertunjukan berdurasi sekitar 10 menit. Berapakah tepatnya biaya yang dikeluarkan?

Pihak penyelenggara IMG dan agensi model yang dibayar oleh Anniesa menolak memberikan komentar.

Foto Bos First Travel, Anniesa Hasibuan dengan Kehidupan Mewahnya. (Foto: Facebook Bro Irwan Dimensi)

Namun, agensi fashion Teti Nurhayati membuka hal itu kepada VOA. New York Fashion Week sebenarnya ada beberapa show dan agensinya fokus dalam pagelaran yang termasuk dalam agenda IMG.

Kepada VOA, Teti mengatakan biaya yang dikenakan untuk show-nya saja berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 850 juta. Biaya tersebut di luar ongkos produksi antara Rp 200 juta hingga Rp 850 juta, ditambah biaya PR dan komunikasi sekitar Rp 65 juta hingga Rp 200 juta.

Ketika ditanya berapa kira-kira biaya yang dikeluarkan oleh Anniesa Hasibuan untuk pagelaran busana di New York Fashion Week the Shows, Teti menjawab "Kurang dari Rp 1,3 miliar."

Teti yang mengatakan baru mengenal Anniesa di New York adalah pemilik Indonesia Fashion Gallery yang terletak di 31st street, tepat di jantung area Manhattan, New York. Indonesia Fashion Gallery menjual karya-karya lebih dari 10 desainer Tanah Air, termasuk busana Anniesa yang dijual sekitar Rp 1 juta per pakaian.

Lalu, benarkah Anniesa melakukan investasi di galeri ini? Teti Nurhayati menanggapi dugaan tersebut, "Tidak benar, tidak ada investasi Anniesa. Kalau mendapatkan sponsor iya betul karena kami ada kerja sama dengan Wardah, karena Wardah mensponsori beberapa desainer, bukan hanya Anniesa Hasibuan saja," ujar Teti.

Kemewahan juga terlihat dari cenderamata Anniesa yang diberikan gratis kepada para undangan yang datang ke pagelaran busananya selama di New York. Cenderamata berupa bros berlapis emas dengan motif paisley yang dikemas dalam kotak berlambang huruf A.  Itu hasil desain Anniesa.

Tamu dari New York yang mendapatkan cenderamata ini tidak bersedia memberikan tanggapan.

Tinggal di Apartemen Mewah

Selama berada di New York, Anniesa dan timnya tinggal di apartemen mewah AKA Residence yang terletak dekat dengan area Central Park. Kediaman itu mirip bangunan kondominium, dilengkapi dengan kolam renang indoor dan berbagai fasilitas mewah lainnya.

Menurut sumber dari dalam yang tidak mau disebut namanya, Anniesa diperkirakan menyewa apartemen ini dengan harga Rp US$650 atau sekitar Rp 10 juta per malam, termasuk pajak dan lainnya, minimal untuk 10 hari. Sehingga totalnya mencapai Rp 100 juta untuk satu kali pagelaran busana di New York per satu kamar.

Biaya ini belum termasuk biaya lain, seperti pesawat, transportasi, makan, hingga keperluan pribadi lainnya.

Lalu, bagaimana tanggapan industri fashion New York tentang kasus ini?

Para model, event organizer, stage crew, hingga advertising agency menolak untuk berkomentar.

Sekarang ini, Anniesa Hasibuan tak lagi bisa memamerkan hasil rancangannya lantaran terjerat kasus penipuan para jamaah umrah yang sudah mendaftar di biro perjalanan miliknya yang bernama First Travel. (Facebook/Annisahasibuan)

Pemilik Couture New York Fashion Week, Andres Aquino, juga menolak untuk memberi pendapat tentang isu Anniesa Hasibuan karena menurutnya ia tidak paham akar permasalahan dan konsekuensinya.

"Saya menghormati opini masyarakat Indonesia," ujar Andres Aquino.

Awal September 2017 ini sejumlah desainer fashion Indonesia akan kembali tampil di Couture New York Fashion Week dan New York Fashion Week The First Stage. Apakah kasus Anniesa ini akan berpengaruh pada penampilan mereka?

Lalu, bagaimana masa depan industri fashion Indonesia di New York?

Fashion blogger di New York, Fawnia Soo Hoo, mengatakan para desainer Indonesia jangan khawatir. Meski ada skandal Anniesa Hasibuan, masih banyak peluang bagi fashion dan desainer Tanah Air untuk memperkenalkan diri melalui karya mereka kepada Amerika dan dunia fashion di panggung New York Fashion Week.

Saksikan juga video berikut: