Sukses

Israel Serang Fasilitas Senjata Kimia Milik Suriah?

Fasilitas yang dimaksud adalah CERS yang sejak lama dituduh Barat terkait dengan produksi senjata kimia.

Liputan6.com, Tel Aviv - Laporan Suriah pada Kamis dini hari menyebutkan bahwa pesawat tempur Israel menyerang sebuah fasilitas di Suriah utara di mana rezim Bashar al-Assad diduga telah menimbun senjata kimia.

Seperti dikutip dari Time of Israel pada Kamis (7/9/2017), menurut laporan tersebut, sasaran serangan tersebut adalah fasilitas Scientific Studies and Research Center (CERS) yang terletak di dekat Masyaf di wilayah Hama. Sejauh ini belum ada komentar dari Israel.

CERS adalah lembaga pemerintah Suriah yang sejak lama dituduh Barat terkait dengan produksi senjata kimia.

Seorang anggota senior oposisi Suriah pada tahun 2014 mengatakan kepada Times of Israel bahwa pasukan Assad menimbun zat kimia dan rudal yang membawa hulu ledak kimia di lokasi tersebut.

Pada April lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap ratusan karyawan CERS menyusul terjadinya serangan kimia di Khan Sheikhoun yang menewaskan puluhan orang, termasuk di antaranya anak-anak dan wanita.

Sementara itu, pada hari Rabu kemarin, penyidik kejahatan PBB merilis laporan yang mengonfirmasi bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia jenis sarin dalam perang saudara di negara itu. Mereka bahkan mengklaim memiliki bukti nyata terkait hal tersebut.

 

2 dari 2 halaman

CERS Menjadi Target

Pada tahun 2005, Presiden AS Geroge W. Bush menjatuhkan sanksi kepada CERS. Bush menuduh mereka memproduksi senjata pemusnah massal.

Lima tahun kemudian, tepatnya September 2010, Direktur Biro Kontraterorisme Dewan Keamanan Israel mengatakan bahwa fasilitas CERS akan hancur jika lembaga tersebut terus menyuplai senjata ke kelompok-kelompok teror.

Brigjen Nitzan Nuriel yang berbicara pada sebuah konferensi tingkat tinggi di Institut Internasional untuk Terorisme mengatakan bahwa CERS menyediakan senjata kepada Hizbullah di Lebanon dan kelompok teror Palestina Hamas. Nuriel pun meminta masyarakat internasional untuk menargetkan fasilitas CERS jika lembaga tersebut tidak mengakhiri dukungannya terhadap terorisme.

Israel telah bertahun-tahun dipercaya telah melakukan serangan udara terhadap sistem senjata canggih di Suriah - termasuk rudal anti-pesawat buatan Rusia dan rudal buatan Iran - serta posisi Hizbullah. Namun, mereka jarang mengonfirmasikan operasi semacam itu.

Pada Agustus 2016, mantan kepala angkatan udara Israel mengatakan bahwa mereka telah melakukan puluhan serangan udara terhadap konvoi senjata yang ditujukan untuk kelompok Hizbullah Lebanon selama lima tahun terakhir. Pernyataan Mayjen Amir Eshel tersebut merupakan konfirmasi perdana atas serangan Israel.

Penyerangan Israel yang paling terkenal di Suriah terjadi nyaris 10 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 6 September 2007. Kala itu pesawat Israel Air Force (IAF) mengebom sebuah reaktor nuklir yang dicurigai di Deir Ezzor.

Dalam perang sipil Suriah, Israel memilih tidak terlibat. Namun, Tel Aviv berulang kali mengatakan akan bertindak untuk mencegah Hizbullah mendapat senjata canggih.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: