Sukses

806 Batu Empedu Bersarang di Tubuh, Akibat Makanan Berlemak?

Wanita berusia enam puluhan ini ke rumah sakit, mengeluh sakit perut parah. Dan ternyata, ada ratusan batu empedu di kandung kemihnya.

Liputan6.com, Wuhan - Beberapa orang kerap menyepelekan kesehatan jika masih dalam kondisi sehat wal afiat. Umumnya, orang akan peduli saat terjadi masalah dalam tubuh.

Seperti yang dialami seorang nenek di China ini. Ia tak pernah sadar bahwa ternyata lebih dari 800 batu empedu bersarang di dalam tubuhnya.

Wanita berusia enam puluhan itu baru ke rumah sakit di Wuhan, setelah mengalami sakit perut parah.

Seperti dikutip dari Stomp, Jumat (9/8/2017), dokter pun segera memeriksanya dan menemukan kandung kemih si wanita itu penuh dengan batu-batu kecil. Operasi pengangkatan pun akhirnya dilakukan.

Menurut Shanghaiist, para dokter mengeluarkan sebanyak 806 batu dari dalam kandung kemih wanita China tersebut. Ukurannya berkisar dari biji wijen sampai sebesar batu kerikil.

Menurut pengakuan si wanita kepada dokternya, dia suka makan daging berlemak. Kendati demikian tak diketahui pasti apakah itu penyebab 806 batu empedu bersarang di kandung kemihnya.

Berikut ini rekaman videonya:

2 dari 2 halaman

200 Lebih Batu Empedu

Sebelumnya, lebih dari 200 batu empedu pernah dikeluarkan dari tubuh wanita China dalam operasi selama 6 jam. Tim ahli bedah di Tiongkok melakukan prosedur operasi tersebut pada 15 Juni 2017 waktu setempat.

Seperti dikutip dari Daily Mail edisi 21 Juli 2017, mereka mengklaim bahwa batu-batu yang ditemukan di kantong empedu dan liver si pasien wanita, kemungkinan besar disebabkan oleh kebiasaannya melewatkan sarapan secara teratur selama lebih dari satu dekade.

Batu empedu yang terbentuk di kantong empedu sejatinya adalah kristal mungil yang biasanya terbuat dari kolesterol. Pun demikian dengan batu di liver-- hanya tempat pembentukannya yang berbeda.

Menurut Rumah Sakit Guangji di Hezhou, beberapa batu itu bahkan sebesar telur.

Pasien tersebut diidentifikasi sebagai Chen. Wanita berusia 45 tahun yang mencari nafkah dengan mengumpulkan damar -- zat lengket berwarna kuning atau coklat yang berasal dari pohon pinus.

Dokter dari Rumah Sakit Guangji mengatakan bahwa wanita tersebut sering makan sisa makanan dan mengonsumsinya pada jam yang tak teratur.

Chen mulai mengalami sakit perut lebih dari 10 tahun lalu. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dia disarankan oleh dokter untuk operasi namun tak setuju karena takut.

Ia pun bertahan selama itu, hingga akhirnya pasrah dan masuk Rumah Sakit Guangji pekan lalu karena rasa sakit pada perutnya tak tertahankan lagi.

Menurut National Health Service (NHS), orang yang kelebihan berat badan dan berusia di atas 40 tahun, terutama wanita lebih cenderung berpotensi menderita batu empedu. Diet dan operasi penurunan berat badan pun bisa berujung pada kondisi tersebut.

Berdasarkan keterangan Dr Quan Xuwei -- salah satu ahli bedah yang melakukan operasi pada Chen, banyak pasiennya yang menderita batu empedu suka melewatkan atau terburu-buru sarapan.

Menurut Dr Quan, ketika seseorang tidak sarapan, kantong empedu mereka akan berhenti menyusut atau mengembang. Hal ini dapat menyebabkan empedu terbentuk di kantong empedu, yang menyebabkan kadar kolesterol dan kalsium tinggi pada tubuh.

Kendati demikian para ahli di Inggris memiliki pendapat yang berbeda. Dr George Webster selaku wakil presiden British Society of Gastroenterology mengatakan bahwa mengaitkan kebiasaan makan tertentu sebagai penyebab batu empedu hanyalah spekulasi tanpa bukti ilmiah yang mendukungnya.

Dr Webster mengatakan bahwa batu di kantong empedu dan juga liver merupakan masalah umum di seluruh dunia, namun penyebabnya seringkali tidak jelas.