Sukses

Pemerintah Malaysia Siap Tampung Pengungsi Rohingya

Malaysia yang terletak ratusan kilometer di selatan Myanmar, kemungkinan besar akan menjadi salah satu tujuan pengungsian Muslim Rohingya.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepala Badan Maritim Malaysia Zulkifli Abu Bakar menegaskan, pihaknya tidak akan mengusir pengungsi Muslim Rohingya yang menjadikan Negeri Jiran sebagai tujuan pelarian mereka.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (8/9/2017), Zulkifli menjelaskan, otoritas Malaysia akan menyediakan tempat penampungan sementara bagi para pengungsi.

Gelombang pengungsi warga Rohingya mengalir deras selama beberapa pekan terakhir menyusul kekerasan yang terjadi pascapenyerangan sejumlah pos polisi Myanmar pada 25 Agustus 2017.

Sebagai balasannya, militer Myanmar melancarkan serangan balasan yang dilaporkan menewaskan 400 orang -- data PBB menyebut jumlah korban tewas lebih dari 1.000 jiwa. Di lain sisi, konflik memicu eksodus besar-besaran lebih dari 160 ribu warga Rohingya ke sejumlah negara tetangga, terutama Bangladesh.

Malaysia yang terletak ratusan kilometer di selatan Myanmar, kemungkinan besar akan menjadi salah satu tujuan pengungsian Muslim Rohingya. Ini terlihat dari banyaknya perahu asal Myanmar yang berisi para pengungsi mengarah ke Malaysia.

Meski demikian, Zulkifli mengingatkan bahwa proses penyeberangan para pengungsi melalui jalur laut dapat mengancam keselamatan mereka. Sebab, dalam beberapa bulan ke depan Malaysia akan menghadapi musim penghujan yang ditandai dengan naiknya permukaan air laut.

"Seharusnya kami menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia dengan alasan kemanusiaan. Namun, pihak kami tak mampu berbuat banyak," ujar Zulkifli.

 

2 dari 2 halaman

Malaysia Bentuk Tim Misi Kemanusiaan

Malaysia adalah sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim yang sudah menampung lebih dari 10 ribu pengungsi Rohingya.

Pemerintah Malaysia pun menyatakan bahwa negaranya akan menjadi rumah baru bagi para pengungsi. Selain Malaysia, pemerintah Thailand pun berencana untuk mempersiapkan lokasi penampungan bagi para pengungsi.

Melihat kondisi yang sudah semakin parah, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, pihaknya berencana membentuk tim misi kemanusiaan untuk membantu para pengungsi mencari perlindungan di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

PM Razak juga mengatakan, misi tersebut akan dipimpin oleh Angkatan Bersenjata Malaysia. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk protes keras pemerintah Malaysia atas penindasan yang terus menerus dialami oleh Muslim Rohingya.

Kemungkinan besar, misi kemanusiaan itu akan berangkat pada Sabtu 9 September 2017. Hal yang akan dilakukan pertama kali adalah meninjau kembali kamp-kamp pengungsian.

Selain membentuk tim khusus, Malaysia kan mengadakan pembicaraan dengan pihak Bangladesh untuk mendirikan rumah sakit militer di perbatasan.

Ada sekitar 59 ribu pengungsi Rohingya yang terdaftar di Komisi Tinggi PBB -- meskipun jumlah tak resmi bisa mencapai dua kali lipat.

Pada tahun 2015, sempat ditemukan kuburan massal di sebuah kamp pengungsian yang terletak di antara Malaysia dan Thailand.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: