Sukses

Singapura: 2 Jenazah Ditemukan di Lokasi Tabrakan Kapal Tanker RI

Dua jasad ditemukan di lokasi tabrakan kapal tanker RI dengan kapal keruk di laut Singapura.

Liputan6.com, Singapura City - Tim penyelam menemukan jenazah dua dari lima awak kapal yang hilang dari kapal tanker dan keruk yang bertabrakan. Demikian disampaikan Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) atau Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura pada Rabu siang.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (13/9/2017) dari update informasi MPA pukul 16.00, upaya pencarian dan penyelamatan tiga awak yang masih hilang dari kapal yang bertabrakan itu sedang berlangsung.

Tabrakan tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 12.40 waktu setempat, antara kapal tanker Kartika Segara yang terdaftar di Indonesia dan kapal keruk yang terdaftar di Suriname JBB De Rong 19 -- sebelumnya disebutkan terdaftar dari Dominika. Sekitar 1,7 mil laut barat daya Sisters' Island.

Kapal keruk dalam kondisi terbalik dan sebagian terendam. Dari 12 awak, 11 warga China dan seorang Malaysia, 7 di antaranya terluka sementara 5 lainnya dinyatakan hilang.

Sementara tak satu pun dari 26 awak kapal tanker dari Indonesia dilaporkan terluka.

Ketujuh orang yang terluka itu diselamatkan oleh Penjaga Pantai Kepolisian Singapura dan dibawa dengan ambulans ke Singapore General Hospital pada pukul 14.45.

"Lima orang telah dipulangkan," juru bicara rumah sakit mengkonfirmasi, seraya menambahkan bahwa seorang di antaranya masih dirawat dan lainnya dalam pemeriksaan.

Kapal Telah Diperingatkan
 
Menurut informasi MPA, kapal keruk tersebut melintasi jalur barat sementara kapal tanker berangkat dari Singapura melintasi jalur timur dari Traffic Separation Scheme atau Skema Pemisahan Lalu Lintas di Selat Singapura saat insiden tabrakan terjadi.

MPA mengatakan bahwa Vessel Traffic Information System (VTIS) atau Sistem Informasi Lalu Lintas Kapal Singapura (VTIS) telah menyediakan informasi navigasi yang tepat waktu dan memberikan peringatan ke kedua kapal untuk melakukan tindakan pencegahan guna menghindari tabrakan.

"Ketika kapal menyadari informasi yang diberikan oleh VTIS Singapura, tabrakan itu tak bisa dihindari," kata MPA.

"Kapal tanker tersebut melaporkan terjadi kerusakan pada bagian starboard bow, namun dalam kondisi stabil dan berlabuh di Eastern Anchorage," jelas badan tersebut.

Menurut MPA, sejauh ini tak ada gangguan pada lalu lintas pengiriman di Selat Singapura. Pun demikian dengan tumpahan minyak.

MPA sedang menyelidiki insiden tabrakan kapal tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Pencarian

Sekitar 200 personel terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban tabrakan kapal di laut Singapura.

"MPA yang memimpin operasi pencarian dan penyelamatan, bersama badan-badan Singapura yang relevan," jelas badan tersebut.

Sebuah helikopter Super Puma dari Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) sudah beroperasi melakukan pencarian dari udara pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Bantuan dari Singapura termasuk dua Super Puma, dua Chinook dan Fokker 50 dari RSAF, serta 15 kapal dari MPA, Angkatan Laut Republik Singapura, Penjaga Pantai Kepolisian Singapura dan Pasukan Pertahanan Sipil Singapura; dan 7 kapal dari PSA Marine dan POSH SEMCO.

MPA mengatakan telah memberi tahu Pusat Koordinasi Penyelamatan Indonesia mengenai insiden tabrakan kapal, yang kemudian mengerahkan 5 kapal untuk turut serta melakukan pencarian dan penyelamatan di wilayah perairan RI.

"MPA mengungkapkan belasungkawa terdalam kepada keluarga kedua korban dan berharap mereka yang terluka bisa pulih dengan cepat," ujar Chief Executive MPA, Andrew Tan.

"Kami akan melanjutkan usaha pencarian dan penyelamatan untuk menemukan 3 awak yang hilang," tambah Tan.

Dalam sebuah posting Facebook pada Rabu pagi, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mencatat bahwa tabrakan lain terjadi di Selat Singapura dan mengatakan bahwa dia berharap ABK yang hilang dapat segera ditemukan.

Tabrakan tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah kapal perang Angkatan Laut AS USS John S McCain dan kapal tanker minyak Alnic MC bertabrakan di perairan Singapura. Sepuluh pelaut Amerika tewas dalam kecelakaan tersebut.