Liputan6.com, Georgetown - Jalanan di Penang, Malaysia bak sungai. Air mengalir deras dari lereng dan perbukitan. Banjir terjadi di setiap dataran rendah pasca-hujan lebat yang mengguyur selama lebih dari 10 jam pada Kamis 14 September 2017.
Sosial media juga ikut 'kebanjiran' foto-foto dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi. Ada mobil yang nyaris sepenuhnya terendam, juga rumah-rumah yang dipenuhi air.
Seperti dikutip dari The Star, Sabtu (16/9/2017), juga beredar foto seorang pria sepuh yang terjebak di tempat tidurnya yang terendam air. Belakangan foto tersebut terbukti asli, bukan tipuan atau kabar bohong.
Lima warga lanjut usia hanya bisa pasrah saat banjir melanda rumah jompo Gan En Zhi Jia di Lengkok P. Ramlee. Banjir bahkan lebih tinggi dari tempat tidur di mana mereka terbaring.
Mereka sempat terendam tempat tidur yang digenangi air banjir selama beberapa menit, sebelum akhirnya pertolongan datang.
"Banjir terjadi tiba-tiba. Saya sudah menghubungi layanan darurat 999 ketika air baru setinggi pergelangan kaki, namun sebelum petugas datang, ketinggian banjir sudah mencapai tempat tidur," kata pengurus rumah jompo, Peter Tan Hiang Hock.
Tak hanya itu, petugas pemadam kebakaran dan satuan pertahanan sipil juga dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Dengan perahu karet, mereka berkeliling membebaskan para pengemudi yang terjebak dalam mobil yang digenangi air.
Di Teluk Kumbar, 40 orang dari 19 keluarga mengungsi ke surau. Mereka adalah korban banjir yang dievakuasi dari Kampung Nelayan.
Banjir juga merenggut nyawa manusia. Seperti dikutip dari Malaysian Digest, jasad Noor Afidah Yahunas ditemukan di sebuah sungai dekat Bukit Jambul.
Pekerja pabrik berusia 30 tahun tersebut dilaporkan hilang setelah jatuh dari sepeda motor yang dinaikinya. Tubuh perempuan malang itu jatuh ke gorong-gorong.
Penyebab Banjir
Banjir yang melanda Penang diyakini disebabkan oleh hujan lebat, dengan curah hujan sekitar 270 milimeter -- sama dengan jumlah yang biasanya turun dalam sebulan.
Kepala Menteri Lim Guan Eng mengatakan, setelah hujan deras yang mengguyur pada Kamis malam, permukaan air di bendungan Ayer Itam naik sekitar 20 persen.
"Air di bendungan meningkat dari 74 persen menjadi 94 persen. Mengejutkan, kerena itu menunjukkan volume air dalam jumlah besar," kata dia seperti dikutip dari Bernama.
Dia mengatakan, pemerintah negara bagian berharap, penanggulangan banjir senilai 500 juta ringgit yang direncanakan pemerintah federal segera direalisasikan, untuk mengatasi masalah banjir di negara bagian tersebut.
Banjir juga menimpa beberapa daerah di sekitar George Town, ibukota Penang, dengan ketinggan 0,2 dan 0,3 meter.
Advertisement