Liputan6.com, Kuala Lumpur - Polisi di Malaysia mengatakan telah menangkap tujuh orang anak yang dicurigai memicu kebakaran di Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, 14 September, karena para siswa di sekolah itu mengejek mereka.
Tragedi tersebut menewaskan 23 orang yang terdiri dari 21 siswa dan dua tenaga pengajar -- sebelumnya disebut korban tewas berjumlah 25 orang.
Seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Minggu (17/9/2017), Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Amar Singh mengatakan, anak-anak tersebut yang semuanya laki-laki berusia antara 11 sampai 18 tahun. Mereka ditangkap pada Jumat malam setelah penyidik memperoleh rekaman CCTV dari gedung yang bersebelahan dengan sekolah tahfiz Alquran itu.
Advertisement
Kebakaran di pusat tahfiz Alquran bertingkat tiga, memblokir satu-satunya jalan keluar ke asrama. Di lain sisi, jendela berjeruji besi juga membuat para siswa tidak dapat melarikan diri.
Singh mengatakan, enam dari tujuh anak yang ditangkap telah dinyatakan positif menggunakan narkoba. Dua dari anak-anak itu pernah ditahan sebelumnya, seorang di antaranya pernah didakwa tuduhan pencurian kendaraan, dan lainnya dituduh terlibat kerusuhan.
Tidak dijelaskan bagaimana para tersangka diejek oleh siswa-siswa yang tinggal di asrama.
"Saya dapat memastikan bahwa kasus ini telah selesai dengan penangkapan ketujuh orang ini," jelas Singh, seperti dikutip dari BBC.
Baca Juga
Sementara itu, pejabat di Departemen Kebakaran dan Penyelamatan mengatakan bahwa ketika petugas tiba hampir 90 persen bangunan sudah ludes dilalap api.
"Petugas pemadam kebakaran dapat mendengar teriakan minta tolong dari dalam gedung. Tim pertama berhasil menyelamatkan lima anak," terang Juru Bicara Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Soiman Jahid, seperti dilansir CNN.
Menteri Kesehatan Malaysia S Subramaniam mengatakan bahwa kemungkinan akan membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengidentifikasi korban. "Jasad menderita luka bakar yang parah hingga akan sulit mengonfirmasi identitasnya."
Menurut Menteri Kesejahteraan Bandar, Perumahan dan Kerajaan Tempatan Malaysia Noh Omar, izin sekolah tersebut telah diperiksa oleh pihak berwenang. Kesimpulannya menyebutkan bahwa sekolah tahfiz Alquran itu tidak seharusnya beroperasi.
Laporan media lokal menyebutkan telah terjadi lebih dari 200 kebakaran sejak tahun 2015.
Adapun Perdana Menteri Malaysia Najib Razak telah mengucapkan dukacitanya atas musibah di Pusat Tahfiz Darul Quran. "Innalillah. Amat sedih baca Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah terbakar & korban lebih 20 nyawa. Moga roh dirahmati Allah SWT. Al-Fatihah," demikian tulis PM Najib di akun Twitter @NajibRazak.