Sukses

Setelah Badai Irma, Kepulauan Karibia Bersiap Hadapi Badai Maria

Sejumlah pulau di Karibia yang hancur akibat Badai Irma, kembali harus bersiap menghadapi terjangan Badai Maria.

Liputan6.com, St Martin - Sejumlah pulau di Karibia yang hancur akibat Badai Irma, kembali harus bersiap menghadapi terjangan badai Maria. National Hurrican Center (NHC) Amerika Serikat telah meningkatkan status badai tersebut menjadi level satu pada 17 September 2017.

Dikutip dari BBC, Senin (18/9/2017), badai Maria saat ini sedang bergerak di jalur yang sama seperti badai Irma. Diperkirakan, badai tersebut akan menguat dalam waktu 48 jam.

Atas hal tersebut, sejumlah wilayah di Karibia telah mengeluarkan peringatan badai, antara lain Guadeloupe, Dominika, St Kitts & Nevis, dan Montserrat.

Dalam laporan terakhir NHC, Badai Maria memiliki kecepatan maksimal 120 km per jam dan diperkirakan akan melintasi Kepulauan Leeward pada 18 September malam waktu setempat.

Saat ini mata badai Maria berada 225 kilometer di timur laut Barbados dan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 24 kilometer per jam.

Pada awal September, badai Irma menyebabkan lebih dari dua pertiga rumah di St Martin tak teraliri listrik, gas, atau air bersih. Sembilan warga tewas di Saint-Martin dan St Barts.

Sementara itu, di Britihs Virgin Islands (BVI), sebagian besar rumah warga luluh lantak. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, yang berkunjung ke daerah tersebut menggambarkan kondisinya seperti wilayah yang terdampak Perang Dunia I.

Total, setidaknya 37 orang tewas saat badai Irma menerjang Karibia.

Sementara itu, badai lainnya, badai Jose, saat ini sedang bergerak di Atlantik dengan kecepatan maksimum 144,8 kilometer per jam. Mata badai Jose berada di 539 kilometer di tenggara Cape Hatteras di North Carolina.