Liputan6.com, Dhaka - PT INKA kembali menandatangani kontrak pengadaan 200 gerbong kereta api tipe MG (Meter Gauge) dengan Bangladesh Railway. Sebelumnya, sudah ada kerjasama pengadaan 50 unit tipe BG (Broad Gauge) pada 14 September.
Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Selasa (19/9/2017), penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Direktur Utama, R. Agus H. Purnomo mewakili PT INKA. Sedangkan Bangladesh Railway diwakili oleh Wakil Direktur Jenderal Bangladesh Railway, Md. Shamsuzzaman. Disaksikan langsung oleh Menteri Perkeretaapian Bangladesh, Md. Mazibul Hoque, MP dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Pemerintah Republik Rakyat Bangladesh, Rina P. Soemarno.
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perkeretaapian Bangladesh menyampaikan apresiasinya atas pencapaian dan kinerja PT INKA dalam pengadaan kereta api yang berkualitas di negaranya, yang sesuai standar internasional.
Advertisement
Sementara bagi Bangladesh Railway, perusahaan penyedia gerbong dari Tanah Air itu merupakan mitra terpercaya yang dapat diandalkan dalam memberikan asistensi dan supervisi terkait upaya peningkatan pelayanan transportasi sepur di Bangladesh.
Duta Besar RI untuk Bangladesh juga menyambut gembira penandatanganan kontrak tersebut yang merefleksikan kedekatan hubungan bilateral Indonesia dan Bangladesh, sebagai sesama negara berkembang yang bersahabat. Ia juga menuturkan bahwa Indonesia adalah mitra terpercaya yang menawarkan kerjasama jangka panjang dengan Bangladesh, yang tak terbatas di bidang perkeretaapian namun juga di sektor strategis lainnya.
Bukan Kontrak Pertama
Kontrak pengadaan unit gerbong kereta api antara Bangladesh dan Indonesia ini bukan yang pertama kali dilakukan.
Ini merupakan yang ketiga kalinya bagi PT INKA.
Tender internasional di Bangladesh itu dimenangkan pada tahun 2006, 2015 dan 2017. Dengan total keseluruhan lebih dari 200 produk coaches dan wagon yang diekspor ke negara tersebut.
Keberhasilan PT INKA di Bangladesh ini tidak lepas dari konsistensi dukungan pemerintah melalui program NIA (National Interest Account) dan Indonesia Eximbank yang memperkuat rencana untuk melakukan ekspansi pasar di luar negeri. Terutama ke negara-negara berkembang di Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika.
Advertisement