Sukses

PM Dominika: Badai Maria Menghancurkan Negara Kami

Perdana Menteri Dominika, Roosevelt Skerrit, mengatakan bahwa negaranya mengalami kerusakan luas akibat Badai Maria.

Liputan6.com, Roseau - Perdana Menteri Dominika, Roosevelt Skerrit, mengatakan bahwa negaranya mengalami kerusakan luas akibat Badai Maria.

"Kita kehilangan semua hal yang uang bisa beli," ujar Skerrit dalam sebuah postingan di Facebook.

Level Badai Maria berada di Kategori 5 sebelum tiba di Kepulauan Karibia, tempat Dominika berada.

"Ketakutan terbesar saya pada pagi hari adalah, bahwa kita akan terbangun dengan berita adanya korban luka dan kemungkinan korban tewas akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan terus-menerus," tulis Skerrit setelah diselamatkan karena rumahnya juga terdampak Badai Maria.

Dikutip dari BBC, Selasa (19/9/2017), Badai Maria bergerak di jalur yang sama dengan Badai Irma, badai yang menghancurkan Kepulauan Karibia dan sebagian wilayah selatan Amerika Serikat.

Saat ini Badai Maria mencapai kekuatan maksimal hingga 250 km per jam dan status kekuatannya telah turun di level empat. Namun kekuatan tersebut dapat meningkat lagi saat bergerak menuju Puerto Rico dan Virgin Islands.

PM Dominika menyebut kerusakan akibat Badai Maria sangat menghancurkan dan menguras pikiran.

"Fokus saya sekarang adalah menyelamatkan orang-orang yang terperangkap dan menjamin mereka yang terluka mendapat perawat medis," ujar Skerrit.

Ia juga menambahkan bahwa Dominika membutuhkan bantuan masyarakat internasional. "Kita butuh bantuan, teman-teman, kita butuh bantuan dari segala hal."

Pulau Martinique yang berada di dekat Dominika telah mengumumkan tingkat siaga maksimum. Sementara itu di pulau Prancis lain, Guadeloupe, perintah evakuasi telah dikeluarkan.

Selain tempat tersebut, peringatan Badai Maria juga dikeluarkan oleh Puerto Rico, Virgin Islands (Inggris dan Amerika), St Kitts & Nevis, Montserrat, dan St Lucia.

 

2 dari 2 halaman

Porak Poranda Akibat Badai Irma

Sejumlah pulau di Karibia yang sedang menghadapi Badai Maria, sebelumnya telah merasakan kekuatan terjangan Badai Irma. Tak jarang beberapa di antaranya telah porak poranda.

Badai Irma yang menerjang Karibia, menyebabkan setidaknya 37 orang tewas dan menyebabkan kerusakan bernilai miliaran dolar.

Pada awal September, badai Irma menyebabkan lebih dari dua pertiga rumah di St Martin tak teraliri listrik, gas, atau air bersih. Sembilan warga tewas di Saint-Martin dan St Barts.

Sementara itu, di British Virgin Islands (BVI), sebagian besar rumah warga luluh lantak. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, yang berkunjung ke daerah tersebut menggambarkan kondisinya seperti wilayah yang terdampak Perang Dunia I.

National Hurrican Center (NHC) atau Pusat Badai Nasional AS sejauh ini telah memperingatkan bahwa hujan deras yang disebabkan oleh Badai Maria, berpotensi menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang mengancam jiwa.

Pemerintah Inggris mengatakan lebih dari 1.300 tentara bersiaga di wilayah tersebut, dan sebuah tim militer tambahan telah dikirim ke British Virgin Islands.