Sukses

Gara-Gara Kulit Dipenuhi Sisik, Gadis Ini Dijuluki 'Ular'

Gadis berusia 17 tahun itu kerap mendapat intimidasi karena kondisi yang ia alami. Orangtuanya sudah mencoba berbagai cara penyembuhan.

Liputan6.com, Manila - Seorang remaja perempuan asal Filipina merasa tertekan atas ejekan dan gunjingan yang ia terima dari lingkungan sekitar. Hal buruk tersebut terjadi karena kondisi fisik tak biasa yang melekat pada dirinya.

Kulitnya bersisik, keras dan kaku. Jika diperhatikan, gadis tersebut tampak seperti ular versi manusia.

Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (21/9/2017), remaja perempuan itu diketahui bernama Floraine Nalugon. Ia menderita Ichthyosis Lamellar -- penyakit langka yang jarang ditemui di seluruh dunia.

Ichthyosis Lamellar adalah penyakit yang membuat manusia bersisik seperti ular dan mengelupas dalam periode khusus. Itu adalah jenis penyakit turunan. Sampai saat ini belum ditemukan cara untuk "memutusnya".

Gadis berusia 17 tahun itu kerap mendapat intimidasi karena kondisi yang ia alami. Orangtuanya sudah mencoba berbagai metode penyembuhan dan membantu Nalugon agar tetap percaya diri ketika berhadapan dengan orang lain.

"Setiap kali bertemu dengan orang banyak, pasti saya menjadi pusat perhatian dan dianggap sebagai makhluk aneh," ujar Nalugon.

Sejak kecil, oleh teman sebaya Nalugon kerap dianggap sebagai pengganggu. Banyak orang yang jijik melihat kondisi kulitnya. Tak mau melihat anaknya semakin menderita, orangtua Nalugon memutuskan untuk membawa anaknya pindah ke luar kota.

"Setelah pindah dari Bohol menuju kota Bukindnon, saya sempat merasa aman dari ejekan teman di sekolah. Tetapi, perlakuan buruk masih saya alami meski sudah pindah sekolah," ujar Nalugon.

Tak kuat dengan segala perlakuan buruk tersebut, Nalugon memutuskan untuk berhenti bersekolah dan tak lagi memiliki cita-cita.

 

2 dari 2 halaman

Berharap Pertolongan Dana

Nalugon bukan berasal dari keluarga yang berada. Maka dari itu, pihak keluarga membutuhkan bantuan dari orang-orang dermawan untuk menyembuhkan penyakit anaknya.

Di sisi lain, Nalugon sempat mendengar bahwa ada seorang dokter di Spanyol yang dapat memberikan penanganan medis bagi penderita penyakit langka yang ia alami.

"Saya merasa senang ketika mengetahui ada pengobatan untuk penyakit yang saya derita," kata Nalugon.

"Saya akan berusaha keras agar mendapat pekerjaan yang bagus dan menghasilkan banyak uang. Setelah itu saya akan menunjukkan kepada orang-orang yang mendiskriminasikan saya selama ini," tegasnya.

Kisah perjalanan hidup Nalugon pun menarik perhatian banyak orang di Filipina. Kini, sudah ada penggalangan dana yang dikumpulkan oleh pengguna sosial media untuk merujuk Nalugon ke rumah sakit agar mendapat pengobatan.