Liputan6.com, Karibia - Badai Maria memang sudah bergerak dari Dominika menuju Puerto Riko, namun ia menyisakan kehancuran dan merenggut korban jiwa. Sedikitnya 15 orang tewas dan 20 lainnya dilaporkan hilang, demikian disampaikan perdana menteri Dominika.
"Sungguh sebuah keajaiban bahwa jumlah korban tewas tak mencapai ratusan," kata PM Dominika, Roosevelt Skerrit sambil meneteskan air mata kepada sebuah stasiun televisi setempat seperti dikutip dari BBC, Jumat (22/9/2017).
Baca Juga
Badai Maria melanda Dominika sebagai badai Kategori 4 pada Senin 18 September malam waktu setempat. Ratusan rumah di sana pun dilaporkan rusak.
Advertisement
Badai kemudian memorakporandakan Puerto Riko, membuat seluruh pulau terputus dari aliran listrik.
PM Skerrit mengatakan bahwa dia telah menghabiskan 24 jam terakhir untuk melakukan survei melalui udara, untuk mengetahui dampak kehancuran akibat terjangan badai dahsyat tersebut.
"Ini brutal. Kami belum pernah melihat kehancuran seperti itu. Rumah-rumah rata dengan tanah, sekolah pun hancur, telekomunikasi juga terputus dan rumah sakit utama pulau itu masih terputus dari listrik," tutur PM Skerrit pada Kamis 21 September di pulau terdekat Antigua.
PM Skerrit mengatakan, generator rumah sakit terendam banjir. Petugas pun masih berusaha untuk mengecek apakah unit tersebut masih bisa digunakan.
"Pulau ini membutuhkan semua bantuan yang ditawarkan dunia," imbuh PM Skerrit.
Sementara itu, pihak berwenang di Puerto Riko mendesak warga untuk mencari tempat yang lebih tinggi menjelang potensi banjir bandang, akibat guyuran hujan hingga 30 inci (76 cm) yang dibawa Badai Maria dan diprediksi pada Sabtu 23 September.
Gubernur Puerto Riko, Ricardo Rossello menggambarkan badai tersebut sebagai "badai paling dahsyat dalam satu abad". Menurutnya, Maria telah merusak jaringan listrik di pulau itu sehingga butuh waktu berbulan-bulan untuk memulihkan dayanya.
Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan atap bangunan di sana terbang saat angin kencang berkekuatan 140 mph (225 km / jam) juga merobohkan pohon dan saluran listrik di ibu kota Puerto Riko, San Juan.
Melemah
Badai Maria dilaporkan saat ini telah melemah menjadi Kategori 3. Ia bergerak dari lepas pantai utara Republik Dominika dan menuju ke Kepulauan Turks dan Caicos.
Menurut pihak berwenang, badai tersebut telah menewaskan setidaknya 17 orang di seluruh Karibia. Dua di antaranya tewas di wilayah Guadeloupe milik Prancis. Sejumlah warga juga dilaporkan menghilang.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa badai tersebut telah benar-benar memorak-porandakan wilayah milik AS di Karibia. Ia pun berjanji mengunjungi Puerto Riko.
Kendati demikian, sejauh ini Trump belum mengumumkan pulau itu sebagai daerah bencana. Ia telah mengerahkan bantuan darurat dari pihak federal.
Badai Maria merupakan badai dahsyat kedua yang melanda Karibia pada musim badai kali ini. Sebelumnya badai Kategori 5, Irma menghantam pada awal September.
Irma adalah salah satu badai Atlantik paling kuat yang tercatat, menewaskan setidaknya 84 orang di Karibia dan AS. Sebelumnya juga terjadi Badai Harvey, yang menewaskan lebih dari 80 orang setelah menghantam Texas bulan Agustus lalu.
Advertisement