Liputan6.com, Jakarta - Sejak Federasi Rusia terbentuk 26 tahun silam, pemerintah Negeri Beruang Merah mulai memberikan program beasiswa kepada mahasiswa di Tanah Air. Kesempatan menempuh pendidikan tinggi tersebut, tersedia untuk program sarjana, master dan doktoral.
Peluang besar bagi mahasiswa Indonesia juga terbuka tahun 2017 ini. Pasalnya, pemerintah Rusia menyediakan 160 kursi, kuota terbesar sejak pertama kali program tersebut diselenggarakan.
Advertisement
Baca Juga
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin yang hadir dalam acara briefing penerima beasiswa tahun 2017, turut merasa bahagia bisa berada di tengah putra-putri Indonesia yang siap diterbangkan ke Negeri Beruang Merah mulai akhir September ini.
"Saya berharap bagi kalian yang belum bisa berbahasa Rusia, dapat belajar dengan cepat sebelum program pembelajaran dimulai," ujar Galuzin.
"Sebelum memulai mata kuliah di universitas tujuan, para mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan program bahasa Rusia selama satu tahun," tambah Galuzin dalam sambutannya di Pusat Kebudayaan Rusia, Kamis 21 September 2017 sore.
Dalam kesempatan tersebut, Galuzin juga menyatakan ingin mendengar alasan dari penerima beasiswa seputar motivasi dan alasan para peserta memilih Rusia sebagai negara tujuan menuntut ilmu.
Dubes Galuzin pun tak ketinggalan membagikan pengalamannya selama kuliah di Rusia dan berteman dengan mahasiswa asing.
"Saya yakin, suasana pembelajaran di Rusia begitu nyaman dan bersahabat. Kalian akan menemui mahasiswa asing dari beberapa negara lainnya," terang Galuzin.
"Selain itu, tenaga pengajar di Rusia sangat profesional dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Kalian dapat belajar banyak dari mereka. Terutama mahasiswa dari Indonesia yang dikenal," tambah Dubes Rusia itu.
Â
Â
Pendaftar Beasiswa Antusias
Dubes Galuzin sempat kaget dengan jumlah pendaftar tahun ini yang begitu banyak. Ia tak menyangka dengan antusiasme tersebut.
Untuk itulah, pihaknya akan membicarakan permasalahan kuota tambahan pada tahun-tahun berikut.
Ia juga sempat membahas hubungan antar kedua negara. Menurutnya, Indonesia dan Rusia punya banyak kesamaan dari berbagai faktor.
"Alasan utama yang membuat saya yakin bahwa Indonesia dan Rusia dapat hidup secara berdampingan adalah kesamaan budaya dan geografis," kata Galuzin.
"Dari sisi lain, Indonesia dan Rusia adalah negara yang majemuk dan multi etnis sehingga sudah terbiasa dengan perbedaan," tambahnya.
Proses penerimaan dan seleksi untuk program beasiswa Rusia tahun ini sudah berlangsung sejak Januari hingga Maret 2017. Seluruh pemuda dan pemudi dari Sabang hingga Merauke turut ambil bagian dalam proses tersebut.
Menurut Dian Kusumaningtyas selaku Administrator Scholarship Officer Pusat Kebudayaan Rusia, salah satu jurusan yang menjadi favorit penerima beasiswa adalah jurusan teknik mesin, teknil sipil dan kedokteran.
"... Penerima beasiswa tahun 2017 akan mulai berangkat pada September, dan tersebar di beberapa universitas di 21 kota," ujar Dian.
"Beasiswa ini meliputi biaya pendidikan, administrasi, kursus bahasa Rusia selama satu tahun dan pemberian uang saku," pungkas Dian.
Advertisement