Sukses

Studi: Bayi Lelaki Berjari Panjang Berpotensi Botak Saat Dewasa

Sebuah studi mengungkap, potensi kebotakan pria saat dewasa dapat dilihat saat dia baru lahir lewat jari manisnya.

Liputan6.com, London - Bayi lelaki yang baru lahir bisa diprediksi bagaimana kelak rambutnya botak di usia dewasa. Hal itu terungkap dalam sebuah studi yang menyatakan perkiraan tersebut dapat terlihat dari jemari di tangan kiri si bayi.

Kadar testosteron yang lebih tinggi, yaitu hormon laki-laki yang terkait dengan rambut rontok, di dalam rahim diperkirakan menghasilkan jari manis lebih panjang daripada jari telunjuk.

Folikel rambut berkembang sekitar minggu kedelapan kehamilan, yang juga melihat lonjakan kadar testosteron. Pada saat bersamaan, jari mulai berkembang. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail pada Senin (25/9/2017).

Teorinya adalah, testosteron mempengaruhi pertumbuhan jari manis, sementara hormon estrogen wanita merangsang jari telunjuk.

"Kami telah menunjukkan bahwa rasio jari dapat digunakan untuk memperkirakan kerontokan rambut di masa depan," kepala peneliti Dr Mehmet Unal menulis dalam Journal of Cosmetic Dermatology.

Namun, tidak semua berita buruk bagi mereka yang memiliki jari manis lebih besar. Penelitian sebelumnya telah menghubungkannya dengan kemampuan sepak bola yang lebih besar, menjadi penari yang lebih baik, memiliki kemampuan matematika yang baik, dan mempunyai IQ tinggi dan menjadi lebih baik.

2 dari 2 halaman

Pria Botak... Jangan Khawatir

Jangan khawatir jika kelak bayi Anda tumbuh menjadi pria botak di kala dewasa. Rupanya, satu penelitian teranyar mengungkapkan bahwa para pria botak paling unggul dalam daya tarik.

Kebotakan bukan lagi sekedar gejala pola kerontokan rambut pada pria, karena cukup banyak kaum pria yang sekarang malah sengaja memangkas licin rambut kepala mereka.

Misalnya lihatlah Mark Strong, Vin Diesel, Jason Statham, dan Lord Voldemort. Bukti berikutya adalah adanya segelintir pria botak yang menikahi para model Victoria's Secret.

Para peneliti dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, menanyai sekelompok mahasiswa dan mahasiswi untuk menilai foto-foto sejumlah pria menurut daya tarik, percaya diri, dan dominasi. Ternyata, kaum pria botak menang dalam semua kategori tersebut.

Secara teori, tampilan kepala yang dicukur habis dikaitkan dengan dominasi. Para peserta secara konsisten menilai kaum pria botak alamiah maupun mereka yang botak secara digital sebagai lebih dominan dan lebih kuat dibandingkan dengan kaum pria berambut tebal maupun rambut menipis.

Menurut laporan penelitian, "Memilih untuk meniadakan rambut bisa dikatakan sebagai bentuk perilaku nonverbal, yaitu suatu bentuk ekpresi yang mengkomunikasikan informasi tentang diri yang sukar untuk diamati.”

Artinya, kaum pria botak dianggap lebih misterius dibandingkan yang berambut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: