Liputan6.com, Jakarta - Potensi meletusnya Gunung Agung di Bali semakin di depan mata. Pemerintah RI telah menetapkan status Level IV atau tertinggi, menandakan erupsi kemungkinan besar akan terjadi.
Selain itu, otoritas daerah dan badan tanggap bencana telah mengimbau agar seluruh individu yang berada dalam radius 12 Km untuk menjauh dari gunung vulkanik yang pernah meletus dan menewaskan 1.000 orang pada 1963 itu.
Terkait peristiwa itu, pemerintah sejumlah negara berbondong-bondong menetapkan travel advice. Apalagi mengingat, Bali merupakan salah satu destinasi wisata populer bagi wisatawan mancanegara.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya Inggris. Pada 22 September 2017, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menetapkan travel advice bagi para warga negaranya, terkhusus yang berada dekat dengan Gunung Agung.
"Pembaruan informasi mengenai Travel Advice terkait erupsi #Agung: gov.uk/foreign-travel... Tetap berada di luar zona terlarang (9-12 Km) dari kawah gunung. #UKinIndonesia," tulis akun Twitter resmi Kedubes Inggris di Indonesia, @UKinIndonesia pada 22 September 2017.
Unggahan itu bertautan dengan laman elektronik resmi Foreign Travel Advice milik pemerintah Inggris. Laman itu menjelaskan berbagai imbauan travel advice bagi para WN Inggris yang berada di Indonesia, salah satunya membahas mengenai situasi Gunung Agung.
"Pada tanggal 22 September 2017, Otoritas Manajemen Bencana Nasional untuk Indonesia menaikkan tingkat kewaspadaan gunung berapi Gunung Agung di timur laut Bali ke tingkat 4, tingkat tertinggi, menunjukkan bahwa letusan dimungkinkan dalam 24 jam ke depan," jelas laman tersebut.
"Anda (WN Inggris di Indonesia) harus mengikuti saran dari pihak berwenang setempat dan tetap berada di luar zona eksklusi yang membentang antara 9 dan 12 km dari kawah. Jika terjadi erupsi, awan abu vulkanik bisa menyebabkan gangguan penerbangan. Jika awan abu vulkanik terjani, Anda harus mengonfirmasi pengaturan perjalanan Anda secara langsung dengan maskapai atau agen perjalanan Anda sebelum melakukan perjalanan ke bandara."
Menurut laman tersebut, sekitar 330.000 warga Inggris berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya dan sebagian besar kunjungan tersebut bebas dari masalah.
Australia dan Singapura Imbau Travel Advice
Ribuan turis Australia yang berencana mengunjungi Bali menghadapi situasi sulit. Pasalnya, perjalanan mereka terancam batal usai Kementerian Luar Negeri Australia mengeluarkan travel warning. Kebijakan itu dikeluarkan setelah status Gunung Agung meningkat dari 'siaga' menjadi 'awas' pada Jumat 22 September 2017.
Dikutip dari The Australian pada Minggu 24 September 2017, travel warning itu dikeluarkan pada Sabtu 23 September 2017.
Sementara itu, dalam artikel berita media Singapura, Strait Times yang berjudul 'Travel alert on possible eruption of Bali volcano,' pemerintah negara tersebut mengimbau agar "Warga Singapura menghindari kawasan Gunung Agung di Bali, Indonesia, setelah status awas (tingkatan tertinggi) ditetapkan, yang berarti potensi erupsi semakin besar."
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginstruksikan kepada semua instansi dinas Provinsi Bali untuk memberikan bantuan pada pos-pos yang telah ditentukan dan telah dilaksanakan mulai hari ini.
Laporan juga, Dispar Bali bersama Dispar kab/kota dan stakeholder pariwisata akan mengadakan pertemuan untuk membantu saudara-saudara kita melalui pos-pos yang sudah ditentukan.
Yang pasti, kata Ngurah Putra yang berdarah Bali itu menyampaikan bahwa Bandara Ngurah Rai sampai malam ini, Sabtu, 23 September pukul 19.00 tetap aman, berjalan normal, tanpa ada pembatalan penerbangan. "Semoga tetap lancar dan aman," kata Ngurah Putra dengan nada datar.
Tim Crisis Center juga mencatat, belum ada wisman yang melakukan pembatalan ke Bali. Juga belum ada laporan wisman yang mempercepat kepulangan karena erupsi gunung agung itu. "Mohon doa semua pihak, agar situasi Gunung Agung segera normal, kembali seperti biasa," ujar Ngurah Putra.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Advertisement