Liputan6.com, Jakarta - Gunung Agung kini memiliki Level IV atau Awas. Ini adalah tingkatan paling tinggi dan dipastikan gunung itu akan meletus.
Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak bisa memastikan kapan Gunung Agung meletus.
Meski demikian, sejumlah persiapan mitigasi bencana telah dilakukan. Antara lain dengan mengungsikan penduduk sekitar, membuat radius aman 12 km hingga, hingga antisipasi darurat bencana selama dua minggu sampai satu bulan.
Advertisement
Dengan kondisi Gunung Agung yang berpotensi meletus, sejumlah negara telah mengeluarkan travel advice hingga warning kepada warganya yang berminat ke Indonesia atau tengah berada di daerah yang terdampak jika gunung itu meletus.
Australia, Singapura dan Inggris telah mengeluarkan larangan itu.
Terbaru, Amerika Serikat dan Selandia Baru mengeluarkan travel advisory bagi warganya.
Sebenarnya, AS lewat kedutaannya di Jakarta sudah memberikan Security Message for U.S. Citizens: Mt. Agung Volcanic Activity.
Mengutip laman id.usembassy.gov pada Senin (25/9/2017) , pesan itu disampaikan oleh US Consulate General di Surabaya yang meminta warga AS yang tinggal atau akan ke Indonesia agar berhati-hati karena status Gunung Agung telah meningkat.
Warga As diminta untuk tidak bepergian ke wilayah sekitar Gunung Agung. Selain itu, memonitor laporan media lokal serta mengecek jadwal bandara jika sewaktu-waktu harus evakuasi.
Kedutaan AS juga meminta warganya untuk memberi kabar keluar atau siapa pun lewat media sosial jika Gunung Agung benar-benar meletus.
Langkah yang sama juga diambil oleh Selandia Baru. Lewat Safetravel.govt.nz, Negeri Kiwi mengeluarkan travel advisory.
Pihak pemerintah meminta warga Selandia Baru yang akan bepergian ke Indonesia untuk mengonfirmasi rencana perjalanan, termasuk membuat asuransi.
Jika sudah berada di Bali, warga Selandia Baru diminta untuk memperbarui kondisi mereka dengan mendaftarkan diri ke laman Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan.
Â
Dunia Pantau Potensi Erupsi Gunung Agung
Potensi meletusnya Gunung Agung dipantau sejumlah media internasional. Salah satu alasannya adalah, gunung itu terletak di destinasi wisata terkenal, yaitu Bali.
Apalagi, pada tahun 1963 lalu, Gunung Agung pernah meletus dan menewaskan 1.000 orang. Efek dari letusan itu berdampak hingga ke seluruh dunia.
Di antaranya, membuat kekeringan di selatan China dan menutup atmosfer Bumi sehingga menutup gerhana Bulan yang sejatinya terlihat pada 17 Maret 1963.
Partikel dari letusan Gunung Agung yang mengeluarkan abu dan sulfur mencapai stratosfer dan bertahan di sana selama beberapa tahun. Suhu Bumi menurun hingga beberapa lama.
Dengan demikian, jika Gunung Agung meletus dalam waktu dekat, banyak yang ketar-ketir bagaimana dampaknya ke seluruh dunia.
Advertisement