Liputan6.com, Moskow - Jika Anda pernah naik pesawat bersama penumpang Rusia, ada kemungkinan akan mendengar mereka bertepuk tangan saat pesawat mendarat. Hal ini tentu agak aneh bagi orang asing.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Kamis (26/9/2017), orang Rusia memiliki banyak kebiasaan aneh, seperti merayakan dua kali Tahun Baru, memberi selamat satu sama lain setelah mandi, merokok di bawah tanda "Dilarang Merokok", atau makan es krim pada musim dingin.
Tak hanya itu, orang Rusia biasanya akan bertepuk tangan setelah pesawat yang mereka tumpangi berhasil mendarat.
Tentu saja, kebiasaan ini bukan cuma milik orang Rusia. Namun, ada satu perbedaan. Jika kebanyakan orang Eropa bertepuk tangan setelah melewati penerbangan yang menegangkan atau berhasil mendarat di saat pesawat hampir tergelicir, rata-rata orang Rusia akan bertepuk tangan dalam situasi apa pun. Tradisi ini tempak konyol dan sedikit aneh.
Warisan Barat
Pada tahun 1990-an kebiasaan ini memang dilakukan oleh bangsa Eropa.
Sementara kebanyakan orang Eropa telah meninggalkan kebiasaan tersebut dan hanya bertepuk tangan setelah pendaratan yang sulit, orang-orang Rusia tetap bertepuk tangan bahkan setelah penerbangan mudah sekalipun. Bagi mereka, hal semacam ini seperti mengucapkan "terima kasih" kepada pilot dan awak kabin.
Meskipun para pilot tidak akan mendengar tepuk tangan riuh para penumpang, awak kabin akan memberi tahu pilot tentang hal itu.
Orang-Orang Merasa Stres
"Orang Rusia sebetulnya tidak takut terbang. Meski begitu, sering kali mereka adalah mengalami stres dan ingin melepaskan emosi," kata psikolog Tatiana Volkova, yang bekerja dengan orang-orang yang menderita aerofobia.
"Penjelasan ini didukung oleh pengamatan bahwa orang-orang yang paling sering bertepuk tangan adalah para penumpang maskapai penerbangan sewaan. Pesawat semacam ini terutama digunakan oleh orang-orang yang terbang untuk berlibur satu atau dua kali dalam setahun." tambahnya.