Liputan6.com, Singapura City - Sosok horor berwujud wanita tergantung di sebuah pohon di Orchard Road. Dengan pakaian bersimbah darah, ia memicu kontroversi di kalangan warga Singapura.
Akibat banyak protes, boneka Halloween seukuran manusia itu akhirnya diturunkan oleh pihak organisasi pemuda SCAPE, yang bertanggung jawab memasangnya.
Baca Juga
Sebuah posting-an status di grup Facebook Singaporean Defending Marriage and Family, mengkritik tampilan manekin berambut panjang dengan gaun bersimbah darah itu. Mereka menilai pajangan tersebut sangat mengganggu dan memicu trauma yang sangat buruk pada anak-anak.
Advertisement
Netizen juga mengkritik keras SCAPE karena memasang pajangan yang dirasa mempromosikan gagasan untuk bunuh diri. Selain itu, pemasangan instalasi itu dinilai terlalu dini, yang justru bertepatan dengan Suicide Awareness Month atau Bulan Kesadaran atas Bunuh Diri di Singapura.
"Ada orang dengan hati yang sangat lembut dan mudah merasa takut. Ada anak-anak yang mudah mengalami trauma dan mengalami mimpi buruk berhari-hari. Ada wanita hamil yang bisa terkejut setelah melihatnya dan dapat mempengaruhi kehamilan. Mungkin itu lucu bagi sebagian orang, tapi bisa menimbulkan trauma bagi orang lain," kata netizen Nur Bazilah Joha, seperti dikutip dari Asia One, Kamis (28/7/2017).
Orang-orang Samaria Singapura (SOS) yang meluncurkan kampanye kesadaran baru-baru ini memberi tahu SCAPE bahwa hal itu adalah penggambaran bunuh diri yang tak tepat dan dapat menyebabkan trauma pada kaum muda yang masih rentan.
"Manekin tersebut juga bisa menjadi pemicu bagi mereka yang memiliki pengalaman masa lalu terkait bunuh diri," ujar Direktur Eksekutif Pusat Pencegahan Bunuh Diri SOS, Christine Wong, seperti dilaporkan Channel NewsAsia.
Sementara itu, pihak SCAPE mengatakan bahwa manekin tersebut sengaja disiapkan sebagai bagian dari upaya publisitas promosi atraksi Halloween, Museum Horrors.
"Kami telah menerima umpan balik tentang manekin tersebut. Setelah meninjau secara internal, kami menginformasikan vendor akan menghilangkannya dari area publik yang terbuka. Kami berharap para remaja masih akan menikmati pengalaman Halloween yang menyenangkan di Museum Horrors," jelas Wong.
Geger Penampakan Kuntilanak di Singapura, Ternyata...
Masyarakat di Bukit Batok, Singapura, sebelumnya dihebohkan dengan penampakan hantu kuntilanak yang bertengger di sebuah pohon.
Geger hantu itu berawal dari peredaran foto sesosok makhluk yang mengenakan kain putih panjang berada di atas pohon, melalui laman Facebook Pencari Entiti Crew - P.E.C dan Wujud (Tim Paranormal).
Foto tersebut, seperti dikutip dari Stomp pada 5 Juli 2017, menunjukkan sesosok makhluk dengan baju putih di atas pohon. Dalam posting-an tersebut dikatakan bahwa gambar diambil di Bukit Batok, meski hal itu belum dikonfirmasi kebenarannya.
Netizen yang melihat foto itu dengan cepat membagikan gambar tersebut. Beberapa orang pun berkomentar, mengatakan bahwa sosok misterius itu menyerupai pontianak atau kuntilanak, sementara lainnya lebih skeptis.
Atas dasar kehebohan tersebut, tim Stomp dari Straits Times memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap gambar hantu kuntilanak tersebut.
Mereka meningkatkan kontras dan kecerahan gambar, lalu memperbesar sosok putih itu. Hasilnya, terlihat sesuatu yang nampak seperti rambut yang menyertai baju putih sebenarnya adalah daun di pohon.
Sementara bagian putihnya hanyalah sepotong kain yang tersangkut di pohon. Hal itu juga dibuktikan tim tersebut dengan memotretnya di siang hari.
Dengan ini, warga Bukit Batok Singapura bisa tidur nyenyak di malam hari, karena ternyata sosok menyeramkan itu bukan hantu.
Advertisement