Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang siswa sekolah menengah pertama asal Malaysia menjadi sosok pahlawan berkat keberanian dan antisipasi yang ia lakukan.
Dikutip dari laman AsiaOne, Jumat (29/9/2017), siswa perempuan tersebut bernama Nur Athirah Izzati Shamsul Murfiz. Gadis berusia 15 tahun yang bersekolah di SMP Islam As Sofa itu berhasil menyelamatkan 36 siswa lainnya dari kebakaran.
Kejadian bermula ketika Nur melihat ada percikan api yang berasal dari langit-langit sebuah ruangan di asrama sekolah. Awalnya, ia tak menghiraukan percikan api tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ia baru menyadari jika percikan api tersebut dapat membakar seisi sekolah. Untuk itu, ia berinisiatif untuk menghidupkan alarm agar siswa yang lain dapat menyelamatkan diri.
Norazam Khamis, Kepala Kantor Pemadam Kebakaran setempat mengatakan, percikan api tersebut semakin lama semakin besar. Salah satu siswa yang berperan dalam hal tersebut adalah Nur Athirah.
Norazam juga menyebut bahwa api menyebar dengan cepat dalam hitungan menit. Untungnya, Nur Athirah segera menghidupkan alarm sehingga 36 siswa dapat menyelamatkan diri sebelum seisi bangunan hangus terbakar oleh si jago merah.
"Pada saat tim diterjunkan, para siswa yang semuanya perempuan telah keluar dari asrama sekolah," ujar Norazam.
"Meski demikian, ada tiga orang anak perempuan yang mengalami kesulitan bernapas dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diobati," tambahnya.
Selain siswa, di dalam asrama tersebut, terdapat enam orang lainnya yang merupakan petugas pengawasan dan pegawai sekolah.
"Kami berhasil memadamkan api dalam waktu 30 menit dan penyelamatkan beberapa bangunan lain seperti surau dan aula dari serbuan api," tutur Norazam.
Kepala Pemadam Kebakaran tersebut menegaskan bahwa sekolah yang dikelola oleh Yayasan As Sofa telah mematuhi aspek keselamatan dan memiliki sertifikat kepatuhan.
Meski begitu, ia belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran. Akan ada pemeriksaan lebih lanjut menunggu kondisi anak-anak yang masih dirawat.
Tewas Usai Selamatkan Temannya
Jika perjuangan Nur Athirah dapat dibilang berhasil dalam upaya penyelamatan teman-temannya, maka beda halnya dengan Kiera. Gadis 10 tahun itu meninggal dunia setelah berhasil selamatkan 2 anak yang lebih muda darinya dari laju sebuah mobil di California, Amerika Serikat.
Ia dipuji dan dikenal sebagai 'malaikat pelindung' di lingkungan tempat tinggalnya.
Peristiwa yang terjadi pada tahun 2016 tersebut berawal dari upaya penyelamatan Kiera kepada Adison (1) dan Emma Jenkins (2) sedang bermain di parkiran rumahnya di Lakeside.
Kala itu, sebuah mobil tiba-tiba berjalan mundur menghantam gadis berusia 10 tahun itu.
Polisi tengah mencari tahu bagaimana sebuah kendaraan SUV Mercedes tahun 1999, bisa bergerak mundur dengan sendirinya ketika anak-anak sedang bermain sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Namun, media setempat mengindikasikan bahwa pergerakan mobil mundur dilakukan oleh anak kecil lainnya.
"Dia benar-benar seorang pahlawan, selamanya dia akan menjadi malaikat pelindung dari anak-anakku," ungkap ibu kedua gadis yang selamat, Alissa Jenkins kepada Fox 5.
Menurut laporan, Kiera mengalami cedera parah dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
"Seorang anak mati sebagai pahlawan. Jika dipikir kembali, ia telah mengorbankan nyawanya demi anak lain," ungkap petugas California Highway Patrol, Kevin Pearlstein kepada Fox.
"Kami akan melakukan penyelidikan lanjutan terhadap kendaraan itu, dan mencari tahu apa yang terjadi. Apakah ada malfungsi dan lanjut dari situ."
Advertisement