Sukses

Radiasi hingga Alien, 3 Hal di Mars yang Mengancam Manusia

Dari berbagai contoh, berikut 3 potensi bahaya jika manusia benar-benar pergi ke Mars.

Liputan6.com, Jakarta - Gagasan menjelajahi dan menghuni Mars telah berubah dari mimpi futuristik menjadi tujuan yang nyata dan bahkan segera terjadi.

Saat ini, ada banyak organisasi yang melakukan eksperimen dan membuat rencana untuk memperluas ruang manusia ke Planet Merah.

Badan Antariksa Amerika Serikat NASA misalnya, merencanakan misi Orion yang akan mengirim dua hingga enam orang untuk menjelajahi Mars.

Beberapa badan antariksa negara Eropa hingga swasta juga merencanakan hal yang serupa.

Namun, pada saat yang sama, telah banyak pula organisasi dan ilmuwan yang mengimbau mengenai dana pengeluaran yang luar biasa serta bahaya dari rencana pergi, menjelajahi, atau tinggal di planet keempat dalam Tata Surya itu.

Neil DeGrasse Tyson misalnya, mengatakan bahwa segala sumber daya dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia untuk menjelajahi Mars seharusnya lebih dipusatkan untuk merestorasi Bumi agar kembali menjad 'Bumi sedia kala'.

Tak hanya itu, iklim Mars yang kejam juga menjadi salah satu faktor yang patut dipertimbangkan.

Dari berbagai contoh, berikut tiga potensi bahaya jika manusia benar-benar ingin pergi ke Mars, seperti yang Liputan6.com rangkum dari Listverse.com, Minggu (1/10/2017).

 

2 dari 4 halaman

1. Temperatur Ekstrem

Nantinya, misi khusus 'penjajahan' Planet Mars akan lebih berfokus ke penelitian lingkungan dan permukaan Mars.

Atmosfer di Mars begitu tipis, sehingga hampir tak mungkin bagi planet itu untuk melindungi temperatur dingin angkasa luar. Suhu rata-rata planet itu adalah -62 derajat celsius pada titik bekunya dengan titik terhangat yang hanya mencapai 20 derajat celcius.

Bagi manusia dan makhluk hidup lain, terpapar temperatur dingin semacam itu mampu berdampak signifikan bagi kehidupan sehari-hari.

 

3 dari 4 halaman

2. Radiasi Berlebih

Rover Curiosity milik NASA saat ini sedang menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars (Foto: NASA).

Pertama, manusia yang pergi ke Mars akan terpapar potensi radiasi di sepanjang perjalanan via angkasa luar. Kemudian di Planet Merah itu sendiri, paparan radiasi berpotensi semakin meningkat.

Radiasi itu bersumber dari sinar kosmik galaksi (GCR) dan partikel energi matahari (SEP) yang dapat menyebabkan kerusakan permanen bagi manusia dan makhluk hidup lain.

Bahkan, tingkat radiasi di Mars meningkat 100 kali lipat dari yang ada di Bumi, mengingat si Planet Merah tak dilengkapi atmosfer yang mumpuni.

Partikel radiasi berenergi tinggi dan sangat kecil itu dapat menembus tubuh manusia dan bahkan beberapa bahan pelindung lain.

Kerusakan bisa menyebabkan perubahan DNA dan sel, kerusakan dan kejang otak, meningkatkan potensi katarak, kanker paru-paru dan kulit, hingga pada titik tertentu, mampu membuat manusia terbakar secara instan.

Begitu juga pelemahan organ hati dan melemah, serta tak lupa, merusak sistem reproduksi hingga ke tataran kemandulan. Segala fakta itu semakin menguatkan alasan bahwa Mars tak layak ditinggali oleh para penghuni Bumi.

 

4 dari 4 halaman

3. Alien?

Inikah Penampakan Rumah 'Alien Mini' Mars ? (NASA)

Meskipun belum ada bukti pasti mengenai kemungkinan organisme di angkasa luar, beberapa penelitian teranyar terhadap sejumlah batuan antariksa menunjukkan adanya kemungkinan mikroorganisme yang hidup di alam kosmis.

Sementara itu, berdasarkan berbagai macam kalkulasi, potensi adanya bentuk kehidupan lain selain di Bumi begitu tinggi sehingga hampir tak terbantahkan.

Pada tahun 2016, para ilmuwan menentukan bahwa probabilitas Bumi sebagai rumah bagi spesies maju di galaksi mana pun adalah 1:60 miliar. Ini berarti ada kemungkinan bahwa di kosmis terdapat spesies makhluk hidup selain manusia, termasuk salah satunya di Mars.

Maka, layak dipertimbangkan jika ternyata manusia yang suatu saat nanti menetap di Mars tinggal bersama dengan spesies lain yang --mungkin bersifat jahat atau mengancam-- dekat dengan mereka.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: