Liputan6.com, St Louis - Masyarakat pada umumnya senang membaca kisah-kisah orang sukses yang mulai dengan merangkak dari bawah hingga mencapai puncak.
Dari orang-orang itu kita belajar caranya meraih kesempatan dan mengembangkannya.
Dari mereka kita belajar bahwa kesuksesan itu bisa diraih dengan sikap yang tepat, misalnya kegigihan, inovasi, keberanian, dan sejumlah faktor lainnya.
Advertisement
Madam C.J. Walker seorang yang belajar dengan baik tentang hal itu. Hasilnya, ia menjadi wanita kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS) yang berhasil menjadi jutawan karena upaya sendiri (self-made).
Baca Juga
Dikutip dari The Vintage News pada Senin (2/10/2017), wanita yang dilahirkan dengan nama Sarah Breedlove pada 1867 ini adalah anak perempuan "merdeka" pertama dalam keluarga bekas budak perkebunan kapas negara bagian Louisiana.
Ia menjadi yatim piatu pada usia tujuh tahun, sehingga pada 1877 harus pindah ke negara bagian Mississippi, ke tempat kakak perempuannya yang bernama Louvinia dan suaminya.
Di sana Sarah bekerja di ladang kapas dalam lingkungan yang menderita dan sering kali mendapat perlakuan tidak baik dari abang iparnya. Untuk melepaskan diri dari keadaan tersebut, pada usia 14 tahun ia menikahi Moses McWilliams dan kemudian mendapatkan anak perempuan bernama A'Leila.
Suaminya meninggal ketika Sarah berusia 20 tahun. Ia kemudian membawa anak perempuannya pindah ke St. Louis. Sambil bekerja sebagai pencuci pakaian dengan bayaran US$ 1,5 per hari, ia bersekolah pada malam hari.
Â
Masalah Rambut Menjadi Peluang Usaha
Pada 1890-an, Sarah mengidap gangguan kulit kepala sehingga rambutnya rontok parah. Pada masa itu, kerontokan rambut memang menjadi masalah yang jamak karena kebanyakan orang tidak mampu mandi atau mencuci rambut secukupnya karena tidak punya akses kepada air bersih, pemanasan rumah, dan listrik.
Mandi merupakan hal mewah dan mereka yang tidak mampu meraihnya terpaksa menderita serangan bakteri, polusi, dan kutu. Demi mengatasi masalahnya, Sarah mulai mencoba-coba membuat ramuan rumahan sehingga menjadi produk-produk yang kemudian menjadi shampoo dan obat lain untuk perawatan rambut.
Produk yang tidak disangka menjadi pendorong karirnya adalah tonik yang disebutnya dapat "membuat rambut tumbuh lebih cepat daripada kecepatan rontoknya."
Suami barunya, Charles J. Walker, adalah seorang agen surat kabar yang amat berpengalaman dalam ranah periklanan. Ia membantu Sarah untuk mempromosikan "penumbuh rambut yang mujarab" melalui penerbitan-penerbitan kalangan kulit hitam.
Produk lain yang juga gencar diiklankan untuk membidik pasar Afrika-Amerika adalah produk yang memberikan "kilau licin yang indah" pada rambut keriting. Suami itu jugalah yang menganjurkan Sarah menggunakan nama Madam C.J. Walker.
Penjualan produk rambut buatannya dimulai dari pintu ke pintu di seluruh Amerika Serikat oleh dirinya dan suaminya. Produk Madam Walker's Wonderful Hair Grower and Madam Walker's Vegetable Shampoo dirancang khusus untuk kalangan wanita kulit hitam dan menjadi kosmetik terkenal.
Dalam setiap kesempatan penjualan, Sarah memberi pendidikan perawatan rambut dan kulit kepala wanita menggunakan sisir yang dipanaskan. Ia menyebutnya "Walker Method."
Bisnis kemudian melejit karena produk-produknya dijual di seluruh AS dan bahkan bisa dipesan melalui pos ketika Madam Walker sedang berkeliling untuk berjualan.
Pundi-pundi keuntungan semakin bertambah sehingga pada 1908 Walker membuka sekolah kecantikan dan pabrik di Pittsburgh, negara bagian Pennsylvania. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk membuka pusat bisnis di Indianapolis, negara bagian Indiana.
Â
Advertisement
Berjualan Sambil Mendidik
Madame C. J. Walker Manufacturing Company menjadi sangat sukses, sehingga ia bukan sekedar menjual kosmetik, tapi melatih tenaga ahli kecantikan sekaligus penjualan yang diistilahkannya "Walker Agents." Keuntungan perusahaan saat itu setara dengan beberapa juta dolar di masa kini.
Para agen mempromosikan filsafat yang pernah disebut oleh Sarah, yaitu "bersih dan dicintai." Dalam panduan "Hints to Agents," ia menjelaskannya demikian, "Buka jendelamu, alirkan udara…jaga kebersihan gigi agar nafasmu segar…pastikan kuku-kuku tetap bersih sebagai tanda keapikan."
Walker mengorganisasikan klub dan kelompok diskusi bagi para perwakilannya yang mendapat manfaat dari gagasan-gagasan pendidikan dan filantropi tersebut.
Ia kemudian memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan warga Afrika-Amerika ketika sedang mengembangkan sayap usaha secara internasional ke Kuba, Haiti, Panama, Costa Rica, dan Jamaica, semua dengan strategi penjualan dan talenta periklanan yang mumpuni.
Dengan menggunakan sistem pemasaran berlapis (multi-level) ia mempekerjakan banyak agen dan terus meraup untung. Pada 1998, majalah Time menyebut Walker sebagai pelaku wirausaha yang "menyingkap potensi besar perekonomian warga Afrika-Amerika, bahkan ketika ia didera oleh segregasi Jim Crow."
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:Â
Â
Dermawan yang Murah Hati
Ketika ia meninggal dunia pada usia 51 tahun, Walker membuktikan dirinya sebagai penyumbang amal yang murah hati bagi dana beasiswa, termasuk NAACP, dan kampanye melawan kekerasan kaum rasis.
Untuk diketahui, NAACP adalah singkatan dari National Association for the Advancement of Colored People dan didirikan pada 1909 sebagai organisasi sipil HAM sebagai perkumpulan ras ganda dengan tujuan memajukan keadilan bagi warga Afrika-Amerika.
Ia membantu pembangunan YMCA di Indianapolis dan perbaikan rumah Frederick Douglas di Washington.
Ia juga menempatkan diri di antara pebisnis elit AS melalui pembelian mansion di desa Irvington, Westchester, negara bagian New York. Jutawan sekelas John D. Rockefeller and Jay Gould pernah memiliki rumah di sana.
Secara ringkas, inilah yang diceritakannya tentang menaiki tangga sosial, "Saya adalah seorang wanita yang berasal dari perkebunan kapas di Selatan."
"Dari sana, saya dipromosikan ke tabung cucian. Dari sana, saya dipromosikan ke dapur restoran. Dan dari sana saya mempromosikan diri saya ke bisnis pembuatan perkakas dan perawatan rambut…saya membangun pabrik saya di tanah saya sendiri."
Advertisement
Menarik Minat Konsumen Milenial
Sekitar satu abad setelah "rumus rahasia" Madam C.J. Walker membawa wanita itu menjadi jutawan, merek produk kecantikannya kembali berkibar.
Bahkan, seperti dikutip dari USA Today, jajaran produk perawatan rambut yang sekarang menjangkau kelompok konsumen yang lebih banyak lagi.
Baik di kalangan milenial maupun kaum pria, Madam C.J. Walker Beauty Culture telah meraih pengikut baru sejak hadir kembali di pasaran pada awal 2016 lalu.
Perusahaan Sundial Brands yang berpusat di New York memberi hidup baru kepada merek itu dan sekarang mencakup gel, minyak rambut, krim, shampoo dan conditioner.
Richelieu Dennis, CEO di Sundial Brands yang juga menjadi pemilik Nubian Heritage dan Shea Moisture, menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Sephora untuk menyertakan nama Walker di toko dan belanja daring.
Dua pihak sepakat bahwa produk itu harus meneruskan warisan Walker dan tetap memuaskan kebutuhan konsumen.
Ternyata berhasil. Setelah peluncuran pada Maret 2016, Harper's Bazaar menyebut salah satu produknya sebagai produk minyak kelapa terbaik di pasar.
Sementara itu, Los Angeles Times, Allure, dan Marie Claire, juga memberikan pujian pada jajaran produk yang mendapat inspirasi dari riwayat Walker di masa lalu.