Sukses

Kekasih Pelaku Penembakan Massal Las Vegas Diyakini Tak Terlibat

Marilou Danley disebut-sebut merupakan warga Gold Coast dan keturunan Indonesia.

Liputan6.com, Las Vegas - Marilou Danley, kekasih pelaku penembakan massal Las Vegas, Stephen Paddock, menjadi sosok yang ikut diburu saat pihak berwenang menyelidiki tragedi tersebut. Laporan terakhir menyebutkan, korban tewas akibat penembakan Las Vegas berjumlah 58 orang, sementara lebih dari 500 lainnya terluka.

CNN melaporkan, Danley yang berusia 62 tahun sedang berada di Filipina ketika Paddock menembakkan peluru dari lantai 32 Mandalay Bay Hotel ke lokasi penyelenggaraan festival musik Route 91. Sebelumnya disebutkan bahwa Danley menemani Paddock saat pria itu menjalankan aksi sadisnya.

Sejumlah media asing memuat bahwa Danley merupakan warga Gold Coast sebelum ia akhirnya pindah ke Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu. The Australian melansir hingga kini Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) belum mengomentari laporan tersebut.

Pihak berwenang AS menolak untuk mengonfirmasi keberadaan Danley selain mengatakan bahwa perempuan itu tidak ada di AS. Mereka tidak meyakini bahwa Danley terlibat dalam penembakan massal Las Vegas. Meski demikian, otoritas terkait masih ingin menggali informasi dari yang bersangkutan.

"Kami masih menilai sosoknya sebagai seorang yang menarik," kata Sheriff Las Vegas Joe Lombardo seperti dikutip dari The Australian, Selasa (3/10/2017). "Kami telah menghubunginya dan berencana melibatkannya (dalam penyelidikan) saat dia kembali ke sini".

Danley menjadi "orang yang menarik" dalam penyelidikan karena saat polisi masuk ke kamar hotel di mana Paddock beraksi ditemukan kartu atas nama wanita itu. Nama dan alamatnya disebut banyak media selama berulang kali ketika menyiarkan kabar penembakan massal Las Vegas. Danley diyakini tinggal dengan Paddock.

Segera setelah insiden penembakan, dan sebelum dikonfirmasi bahwa Danley tengah berada di luar negeri, otoritas setempat memublikasikan foto Danley di surat izin mengemudinya.

Menurut informasi yang didapat dari The Australian yang dikutip pada Senin, 2 Oktober kemarin, ada kemungkinan Danley keturunan Indonesia.

Bersama dengan Paddock, perempuan itu dilaporkan tinggal di sebuah komunitas pensiunan di Mesquite, Nevada.

2 dari 2 halaman

Seorang Ibu dan Nenek

Situs media sosialnya menunjukkan bahwa Danley adalah seorang pelancong. Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang ibu dan nenek yang sangat menikmati hidup, seorang penjudi dan profesional kasino di Nevada.

Akun LinkedIn-nya menginformasikan bahwa Danley merupakan mantan pegawai kasino. Sementara itu, di laman Facebook-nya, terdapat sejumlah foto Danley bersama dengan anak-anak dan cucu-cucunya ketika tengah berada di berbagai belahan dunia, termasuk di depan hotel bintang enam, Burj al-Arab, di Dubai.

Sementara itu, media The Palm Beach Post mengabarkan bahwa Paddock telah membeli sebuah rumah di Florida pada 2013. Seorang tetangga menggambarkan sosoknya sebagai "seorang yang pendiam".

FBI hingga saat ini menyatakan tidak ada hubungan antara Paddock dan kelompok teroris mana pun.

Sheriff Lombardo menolak untuk berspekulasi tentang motif Paddock dalam penembakan massal Las Vegas. "Kami tidak tahu kepercayaannya. Saat ini kami meyakini bahwa dia satu-satunya penyerang".

Lombardo mengakui, kepolisian kelimpungan dengan aksi penembakan Las Vegas. "Ini adalah momen yang sangat menghancurkan. Kami telah merespons kejadian tersebut dan melakukan yang terbaik untuk memberikan keamanan bagi mereka yang selamat".