Liputan6.com, Las Vegas - Sebagian besar orang mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa pelaku penembakan Las Vegas menyelundupkan senjata dalam jumlah banyak ke dalam hotel tempat ia melancarkan aksinya.
Pria berusia 64 tahun itu, Stephen Paddock, diketahui membawa 23 senjata api ke kamar hotelnya. Dari kamar nomor 135 di lantai 32 Mandalay Bay Hotel itu, ia menembaki para pengunjung festival musik country yang digelar di lapangan terbuka.
Akibat peristiwa itu, 59 orang tewas dan 527 lainnya terluka.
Advertisement
Seorang mantan petugas Polisi Metropolitan Las Vegas Randy Sutton mengatakan, Stephen Paddock telah tinggal di Mandala Bay selama tiga hari sebelum ia melancarkan aksinya.
Baca Juga
Pria yang telah bekerja 24 tahun sebagai polisi itu menyebut, jumlah senjata di ruangan itu menurutnya tak mungkin diangkut sekaligus.
"Dan ia pasti tak menyuruh petugas hotel untuk membawanya ke kamar," ujar Sutton kepada CBS This Morning.
"Jadi, selama berada di sana tiga hari, ia punya waktu untuk mengangkut senjata itu dalam koper atau tas golf atau semacamnya," imbuh dia.
Dikutip dari News.com.au, Selasa (3/10/2017), ia mengatakan bahwa Paddock menyembunyikan senjata itu dari pegawai hotel yang masuk untuk membersihkan kamarnya.
Sheriff Todd Fasulo mengatakan, sebagian besar senjata api yang ditemukan di kamar hotel adalah senapan. Di mana dua di antaranya dimodifikasi dengan perangkat "bump stock".
Perangkat tersebut memungkinkan penembak melepaskan putaran dengan cepat tanpa harus mengubah sepenuhnya menjadi senjata otomatis. Secara teknis, perangkat yang dijual secara legal di Amerika Serikat itu menjadi senjata semiotomatis.
Polisi terus menyelidiki motif di balik penembakan Las Vegas itu.
"Saya tak bisa masuk ke dalam pikiran psikopat," ujar Sheriff Lombardo dalam sebuah konferensi pers.
Ia mengatakan, pelaku penembakan Las Vegas menembak dirinya sendiri saat pihak berwenang masuk ke dalam kamar tempatnya tinggal.
Jenis-Jenis Senapan yang Ditemukan
Menurut New York Times, senapan AR-15 turut ditemukan di antara senjata yang berada di kamar hotel Paddock. Sementara itu, menurut laporan CNN, sebuah senjata berkaliber .233 dan .308 juga turut ditemukan.
Namun, polisi belum mengonfirmasi senjata yang digunakan Paddock dalam penembakan massal. Akan tetapi, menurut sejumlah laporan, ia menghancurkan jendela hotel dengan menggunakan objek seperti palu agar bisa memudahkan aksinya.
Sherrif Lombardo mengatakan, Paddock check-in ke hotel tersebut pada 28 September 2017. Menurut laporan National Public Radio, ia membawa sendiri senjata itu ke hotel.
Namun, polisi tidak mengetahui apa yang ia lakukan dalam beberapa hari sebelum melakukan penembakan massal.
Pegawai hotel yang masuk ke kamar Paddock pun tak melihat hal aneh di ruangan itu.
Sementara itu, dua toko senjata di Nevada, New Frontier Armory di North Las Vegas dan Guns & Guitars di Mesquite, mengonfirmasi bahwa mereka menjual senjata api ke Paddock pada tahun lalu.
Kedua toko itu mengaku, Paddock memenuhi semua persyaratan untuk membeli dan memiliki senjata.
Namun, hingga kini belum diketahui apakah senjata yang dibeli Paddock di dua toko itu digunakan dalam penembakan massal Las Vegas.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement