Liputan6.com, Paris - Sebuah motor meledak di depan kantor atase militer Yordania di Paris.
Baik pejabat Yordania maupun Prancis mengatakan, belum jelas apakah ada orang terluka akibat ledakan tersebut.
Baca Juga
Melansir Independent pada Rabu (4/10/2017), polisi telah menginvestigasi ledakan itu. Insiden terjadi pada Rabu pagi di depan kantor atase militer Yordania yang berada di kawasan mewah Avenue Foch di Paris barat.
Advertisement
Abdallah Alolaimat, pejabat konsuler di Kedutaan Yordania di Paris, mengatakan, tidak jelas apakah ada orang yang terluka atau ledakan itu disengaja.
Kantor berita Yordania, Petra News Agency mengutip Kemlu negaranya menyebutkan bahwa ledakan itu menyebabkan kerusakan kecil terhadap sejumlah kendaraan yang diparkir di depan gedung.
Kedubes Yordania di Paris juga memastikan keamanan seluruh stafnya di misi militer mereka.
Staf kedutaan juga mengatakan, tak ada satu pun pekerja di kantor militer itu terluka. Mereka juga tak percaya bahwa ledakan itu merupakan sabotase atau disengaja.
"Betul, ada ledakan di depan kantor atase militer kami. Polisi telah menyelidikinya. Namun, kami melihat itu bukan tindakan sabotase ataupun menargetkan Yordania," kata staf itu.
Kantor atase militer Yordan itu terletak di Avenue Foch, di kawasan distrik elite Paris 16th arrondissement.
Di distrik yang sama dengan kantor militer Yordania, beberapa waktu lalu ditemukan aksi pengeboman gagal. Lima orang telah ditahan terkait peristiwa itu.
Penemuan bahan peledak itu bermula dari peringatan tetangga kepada polisi Paris, yang menyebutkan ada aktivitas mencurigakan di kawasan 16th arrondissement pada Sabtu, 30 Oktober 2017 pagi waktu setempat.
Seorang pejabat pengadilan mengatakan, kemudian ditemukan sebuah alat peledak yang lantas dinonaktifkan.
Menurut pejabat pengadilan tersebut, lima orang diduga tersangka pengeboman tersebut. Mereka masih dalam tahanan pada Selasa. Sementara jaksa anti-terorisme tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sejauh ini identitas kelima orang tersebut belum dapat dipublikasikan.
Insiden itu terjadi pada akhir pekan yang sama dengan insiden penikaman mematikan di Marseille oleh seorang pria yang menggunakan banyak alias. Motifnya tidak jelas, meski diklaim oleh ISIS.
Parlemen Prancis diharapkan menyetujui undang-undang kontraterorisme baru pada hari Selasa waktu setempat.
16th arrondissement Paris adalah distrik terkaya ketiga di Prancis, setelah Distrik 7th dan Neuilly-sur-Seine. Kawasan tersebut merupakan daerah perumahan paling makmur dan bergengsi di Prancis.