Sukses

Wali Kota Amsterdam Meninggal Dunia Akibat Kanker Paru-Paru

Sebelum meninggal, Wali Kota Van der Laan yang selama tujuh tahun terakhir memimpin kota Amsterdam sempat menulis pesan untuk para warganya.

Liputan6.com, Amsterdam - Wali Kota Amsterdam Eberhard Van der Laan meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat 6 Oktober 2017, setelah kalah dalam perjuangan melawan kanker paru-paru yang ia alami.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (7/10/2017), wali kota yang begitu populer di kalangan masyarakat tersebut dikenal sebagai sosok yang tangguh dalam mengelola kota.

Ia juga dikenal sebagai pria yang penuh kasih sayang dan amat mencintai warganya. Namun sayang, Van der Laan harus meninggal dunia di usia yang masih terbilang muda, yakni 62 tahun.

Van der Laan yang selama tujuh tahun terakhir memimpin kota Amsterdam sudah mengundurkan diri pada September lalu, akibat  kondisi kesehatannya yang kian menurun.

Pada September 2017, ia sempat menulis sebuah surat terbuka kepada warganya bahwa ia akan meninggalkan kantor Wali Kota. Di akhir surat tersebut, ia menulis sebuah kalimat yang sangat menyentuh.

"Jagalah kota Amsterdam dengan baik, yang harus dilakukan oleh satu sama lain. Selamat tinggal," tulis Van der Laan.

Setelah pengumuman tersebut, ratusan orang berkumpul di luar kediaman resminya yang terletak di sisi kanal yang begitu terkenal di Amsterdam.

Para warga yang hadir pun memberi temu tangan kepada Van der Laan sebagai penghormatan atas jasa yang telah ia lakukan sebagai wali kota.

2 dari 2 halaman

Sosok yang Dicintai Warga

Van der Laan yang dianggap sebagai politisi Belanda paling populer dalam beberapa tahun terakhir, dikenal dengan pendekatannya yang tak masuk akal. Meski begitu, ia berhasil mendapat hati warga Belanda.

Setelah mengumumkan penyakit yang ia derita pada Januari 2017, banyak netizen yang memperbincangkan sosok Van der Laan. Terbukti dari banyaknya #VanderLaan di Twitter sebagai bentuk dukungan warga atas kondisi politisi dari Partai Buruh tersebut.

Sementara itu, banyak media lokal yang menyebut sosok Van der Laan sebagai "Pahlawan Rakyat".

Pada tahun 2013, ia juga sempat divonis mengalami kanker prostat karena kebiasaan merokoknya yang sudah di luar batas.

Pada tahun 2015, ia sempat mendapat skor 7,7 dari jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar harian De Volkskrant. Nilai itu dianggap tinggi bagi seorang pemimpin yang ada di Negeri Kincir Angin.

Musim panas tahun ini, Van der Laan sempat muncul ke hadapan publik lewat wawancara yang dilakukan oleh sebuah televisi. Penampilannya menarik perhatian satu juta penonton -- terlebih acara itu disiarkan secara langsung.

Tuan rumah program acara tersebut bertanya, apa yang diharapkan oleh Van der Laan kepada Amsterdam sebagai ibu kota Belanda.

"Saya harap Amsterdam tetap menjadi kota yang indah," kata Van der Laan sambil menahan air mata.