Liputan6.com, Göteborg - Sebuah cara baru menjaga jantung yang 'tertidur' untuk tetap hidup dalam wadah di luar tubuh manusia, menjadi kabar baik bagi orang-orang yang sedang menunggu transplantasi.
Untuk pertama kalinya, pada Agustus lalu, sistem tersebut diuji coba pada pasien. Saat itu, jantung dapat berada di luar tubuh selama 3 jam, demikian dikutip dari New Scientist pada Rabu (11/10/2017).
Cara itu akan diuji lagi pada 5 orang lain untuk jangka waktu yang sama, yakni selama 3 jam. Jika semua percobaan berjalan baik, lama jantung berada di luar tubuh akan meningkat bertahap hingga 24 jam.
Advertisement
Menurut Stig Steen dari Lund University, Swedia, yang mengembangkan sistem tersebut, temuan itu nantinya bisa berpotensi membuat jantung dapat bertahan hidup di luar tubuh hingga beberapa hari.
Baca Juga
Kemampuan jantung untuk hidup lebih lama di luar tubuh, menambah ketersediaan pasokan untuk transplantasi.
Selama ini terjadi kekurangan organ untuk transplantasi. Di Inggris saja, lebih dari 1000 orang meninggal dunia setiap tahun ketika menunggu ketersediaan donor jantung.
Di Inggris, kekurangan itu diperbaiki dengan pilihan untuk menarik diri (opt out) dari antrian donasi organ seperti diumumkan minggu lalu. Tapi persoalan kekurangan donor belum selesai.
Terkait transplantasi jantung, masalah utamanya adalah jarak antara donor dan pasien. Pasalnya, jantung hanya bisa dipertahankan tetap hidup selama beberapa jam di luar tubuh sebelum melemah.
Namun menurut Steen, penemuan baru itu dapat meningkatkan kesempatan transplantasi. Pasalnya, jantung dapat bertahan lebih lama di luar tubuh.
Mesin Pemasok Zat Penting
Dikutip dari pernyataan perusahaan XVIVO Perfusion AB di laman news.cision.com, dijelaskan bahwa saat ini dilakukan sekitar 6.500 transplantasi jantung per tahun di seluruh dunia.
Faktor yang membatasi transplantasi adalah kurangnya jantung yang disumbangkan. Selain itu, waktu transportasi dari pendonor dan penerima memakan waktu yang cukup lama.
Namun, pengawetan yang dikembangkan oleh Profesor Stig Steen dapat memperpanjang hidup jantung di luar tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan sebuah mesin yang memasok jantung dengan zat-zat penting, dengan keadaan jantung direndam cairan teroksigenasi.
Dalam beberapa eksperimen sebelumnya terhadap hewan-hewan dengan menggunakan metode tersebut, waktu pengawetan jantung donasi menjadi lebih panjang, dari rata-rata 4 jam menjadi 12 jam.
Skåne University Hospital telah mendapatkan persetujuan etis untuk melakukan penelitian pada 6 pasien. Perusahaan XVIVO Perfusion AB adalah perusahaan Swedia yang menjalankan aspek komersial temuan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement