Liputan6.com, Jakarta - Pemerkosaan merupakan kasus kejahatan yang amat kompleks untuk ditelaah. Di beberapa bagian dunia, kasus kejahatan itu jarang dilaporkan karena berbagai alasan.
Kaum wanita di beberapa negara mungkin saja enggan melaporkan karena stigma sosial yang ditimpakan pada wanita yang diperkosa, karena kekerasan, atau karena takut dibuang oleh keluarga.
Statistik terkait pemerkosaan dan kejahatan-kejahatan seksual lain lazim tersedia di negara-negara maju. Namun, sangat banyak angka pemerkosaan yang tak dilaporkan di seluruh dunia.
Advertisement
Sekitar 36 persen wanita di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan fisik maupun kekerasan intim seksual.
Baca Juga
Akan tetapi, jika melihat statistik negara-negara dengan pemerkosaan terbanyak, mungkin kita akan terkejut melihat negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, Swedia, dan Inggris termasuk di dalamnya.
Seperti diringkas dari wonderslist.com, Kamis (12/10/2017), berikut lima negara dengan angka tertinggi pemerkosaan.
Â
5. India
Pemerkosaan dan kekerasan seksual menjadi masalah besar di India. Menurut National Crime Record Bureau (NCRB), kejahatan terhadap kaum wanita meningkat 7,5 persen sejak 2010.
Jumlah pemerkosan yang dilaporkan di negeri berpenduduk lebih dari 1,2 miliar orang itu bertambah dari 24.923 kasus pada 2012 menjadi 33.707 kasus pada 2013.
Kebanyakan korban pemerkosan berusia antara 18-30 tahun. Sekitar sepertiga korban berusia di bawah 18 tahun dan sepersepuluh korban pemerkosaan berusia di bawah 14 tahun. Di India, tiap 20 menit ada satu orang wanita yang diperkosa.
Menurut statistik 2013, New Delhi memiliki angka tertinggi pelaporan kasus pemerkosaan di antara kota-kota India. Berdasarkan jumlah total pemerkosan, dilaporkan ada 1.636 kasus di New Delhi, diikuti Mumbai (391), Jaipur (192), dan Pune (171).
Negara bagian Madhya Pradesh (4.335 kasus) menjadi negara bagian dengan rata-rata tertinggi pemerkosaan, yaitu 11 pemerkosaan setiap hari. Disusul oleh Rajasthan (3.285 kasus), Maharashtra (3.063 kasus) dan Uttar Pradesh (3.050 kasus).
Di seluruh negeri, rata-rata ada 93 wanita diperkosa per hari. Kebanyakan pelakunya dikenal oleh korban. Ada 31.807 (94 persen) yang familiar dengan tersangka, misalnya tetangga (10.872 kasus), kenalan lain (18.171 kasus), kerabat (2.315 kasus), dan orangtua (539 kasus).
Kebanyakan pemerkosaan di India dan seluruh dunia tidak dilaporkan. Menurut Madiha Kark, diperkirakan 54 persen kejahatan pemerkosaan tidak dilaporkan. Sementara itu, Mihir Srivastava memperkirakan 90 persen pemerkosaan di India tidak dilaporkan.
Advertisement
4. Inggris dan Wales
Pemerkosaan di Inggris tidak bersifat netral secara gender sehingga pemerkosaan menjadi pelanggaran yang hanya dilakukan oleh seorang lelaki terhadap orang lain.
Selain itu, Inggris juga tidak mengikuti tren di banyak negara tentang penggolongan tindakan pemerkosaan selain penetrasi penis, misalnya penetrasi menggunakan benda lain atau jari.
Menurut suatu laporan berjudul "An Overview of Sexual Offending in England and Wales" yang diterbitkan pada 2013 oleh Ministry of Justice (MoJ), Office for National Statistics (ONS) dan Home Office, ada sekitar 85 ribu korban pemerkosaan tiap tahun di Inggris dan Wales.
Sekitar 73 ribu korban adalah kaum wanita, sedangkan 12 ribu lainnya adalah kaum pria. Mengacu pada angka itu, maka rata-rata terjadi 230 kasus pemerkosaan per hari.
Laporan itu mengatakan bahwa 1 di antara 5 wanita pernah mengalami bentuk lain kekerasan seksual sejak usia 16 tahun.
Menurut beberapa laporan BBC, jumlah kasus pemerkosaan yang dilaporkan dan dicatat oleh polisi mencapai puncaknya karena peningkatan sebesar 29 persen. Padahal, keseluruhan angka kejahatan di Inggris dan Wales telah menurun.
Menurut penelitian NSPCC terhadap kaum muda berusia 13-18 tahun, sepertiga anak perempuan dan 16 persen anak lelaki pernah mengalami kekerasan seksual.
Sebanyak 250 ribu remaja perempuan pernah menderita satu kali pelecehan. Sekitar 12 persen anak lelaki dan 3 persen anak perempuan dilaporkan melakukan kekerasan seksual terhadap pasangan mereka.
3. Amerika Serikat
Menurut "Worldwide Sexual Assault Statistics" terbitan George Mason University, sekitar 1 di antara 3 wanita Amerika Serikat (AS) akan mengalami pelecehan dalam hidup mereka.
Sekitar 19,3 persen wanita dan 26 persen pria pernah diperkosa setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Selain itu, diperkirakan 43,9 persen wanita dan 23,4 persen pria mengalami bentuk-bentuk lain kekerasan seksual dalam hidup mereka.
Banyak korban pelecehen seksual menjadi korban pada usia belia, sekitar 79 persen diperkosa pertama kalinya sebelum usia 18 dan 40 persen diperkosa sebelum berusia 18.
Menurut RAIN, setiap 107 detik ada seseorang di AS yang diserang secara seksual. Setiap tahun, rata-rata ada 293 ribu korban berusia di atas 12 tahun yang mengalami serangan seksual.
Sekitar 68 persen serangan seksual tidak dilaporkan ke polisi dan 98 persen pemerkosa tidak pernah dipenjara sama sekali.
Pemerkosaan dan Serangan Seksual Usia Kuliah
Setiap tahun, rata-rata 65.668 wanita dan 2.866 pria usia kuliah mengalami serangan seksual.
Lebih dari seperempat wanita usia kuliah mengalami pemerkosaan atau upaya pemerkosaan sejak usia 14 tahun, tapi hanya 16 persen kasus yang dilaporkan.
Kaum wanita usia antara 18 dan 24 tahun memiliki angka tertinggi pemerkosaan dan serangan seksual dibandingkan dengan kelompok usia lain.
Angka pemerkosaan 1,2 kali lebih besar pada mereka yang bukan mahasiswa.
Para mahasiswi lebih berkemungkinan mengalami pemerkosaan atau serangan seksual ketika berada jauh dari rumah sedangkan yang tidak berkuliah lebih berkemungkinan mengalaminya di rumah.
Menurut Bureau of Justice Statistics, di antara kaum wanita pedesaan, angka pemerkosaan dan serangan seksual hampir dua kali lebih banyak di kalangan non-mahasiswi.
Kejahatan Pemerkosaan dalam Penjara
Menurut Department for Justice, dalam penjara lebih banyak kaum pria yang diperkosa dibandingkan dengan wanita. Sekitar 216 ribu narapidana diperkosa tiap tahun di AS.
Menurut National Inmate Survey, sebanyak 4 persen narapidana, 3,2 persen dalam penjara, dan 9,5 persen penghuni penjara anak mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual.
Hampir 7 persen wanita mengatakan mereka dilecehkan secara seksual oleh sesama narapidana sedangkan kaum pria mengaku mereka diserang secara seksual oleh pegawai penjara.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:Â
Advertisement
2. Swedia
Swedia sekarang memiliki rekor sebagai negara kedua terbanyak dalam hal pemerkosaan, di belakang Afrika Selatan.
Menurut statistik, sekitar 1 di antara 4 wanita Swedia akan menjadi korban pemerkosaan. Tapi, jika dilihat angkanya, pertambahannya cukup menonjol.
Pada 1975 ada 421 pemerkosaan yang dilaporkan ke polisi, sedangkan pada 2014 ada 6.620 kejadian. Peningkatan itu setara dengan 1.472 persen.
Dengan keadaan sekarang, Swedia menjadi negara dengan angka pemerkosaan tertinggi di Eropa. Pada 2013, menurut Swedish National Council for Crime Prevention (Brå), ada 63 kasus pemerkosaan untuk setiap 100 ribu penduduk dilaporkan ke polisi.
Menurut para pendamping krisis pemerkosaan Swedia, sekitar 1 di antara 3 wanita Swedia diserang secara seksual menjelang akhir masa remajanya.
Selama paruh pertama 2013, lebih dari 1.000 wanita Swedia melaporkan telah diperkosa oleh para imigran di Stockholm. Setidaknya 300 korban berusia di bawah 15 tahun.
1. Afrika Selatan
Dengan taksiran sekitar 500 ribu kasus pemerkosaan setiap tahun, Afrika Selatan memiliki angka tertinggi pemerkosaan sedunia. Diperkirakan lebih dari 40 persen wanita Afrika Selatan pernah diperkosa dalam hidupnya.
Medical Research Council memperkirakan hanya 1 di antara 9 kasus saja yang dilaporkan. Dengan demikian, jumlah kasus yang sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang dicatat oleh polisi.
Kebanyakan kekerasan seksual memang menimpa kaum wanita, tapi kaum pria dan anak-anak pun tidak terluput.
Menurut suatu laporan penelitian, setidaknya 4 persen kaum pria telah dipaksa melakukan seks dengan pria lain. Sementara itu, menurut Polisi Afrika Selatan, anak-anak menjadi 41 persen dari jumlah seluruh korban yang dilaporkan.
Sekitar 15 persen anak yang menjadi korban pemerkosaan masih berusia di bawah 11 tahun. Menurut Tears Foundation dan Medical Research Council, sekitar 50 persen anak Afrika Selatan akan dilecehkan bahkan sebelum usia 18 tahun.
Sumber lain mengatakan ada 24.892 pemerkosaan dan percobaan pemerkosaan terhadap anak berusia di bawah 18 tahun.
Advertisement