Liputan6.com, Seoul - Korea Utara diyakini tengah mempersiapkan tes peluncuran rudal teranyar. Prediksi datang setelah media Korea Selatan melaporkan adanya pergerakan sejumlah persenjataan misil Korut.
Surat kabar Korsel, The Donga Ilbo yang mengutip sumber pemerintah menyebut bahwa sebuah citra satelit menunjukkan sejumlah misil yang tengah dikeluarkan dari beberapa hanggar persenjataan di Pyongyang dan Provinsi Phyongan Utara. Demikian seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (14/10/2017).
Citra satelit itu juga menunjukkan, misil yang dikeluarkan dari hanggar itu nampak akan dimuat ke dalam mesin peluncur rudal.
Advertisement
Berdasarkan bukti itu, pejabat militer Amerika Serikat dan Korea Selatan menduga, Korut mungkin bersiap untuk melakukan tes peluncuran rudal yang mampu mencapai wilayah AS.Â
Misil yang ditunjukkan dari citra satelit itu kemungkinan berjenis Hwasong-14 ICBM yang berpotensi mampu menjangkau Negara Bagian Alaska. Namun bisa jadi, rudal itu merupakan jenis Hwasong-12 jarak menengah yang pernah digunakan untuk mengancam teritori AS di Guam Agustus lalu.
Baca Juga
Tak menutup kemungkinan bahwa misil yang tampak dalam citra satelit itu merupakan jenis baru, yakni Hwasong-13 yang memiliki daya jangkau lebih jauh dan mampu mencapai pantai barat AS.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel menolak untuk mengomentari dugaan laporan tersebut. "Kami tidak akan memberikan komentar mengenai masalah intelijen militer. Kami tetap akan terus mengawasi Utara," ujar dia.
Â
Jelang Latihan Gabungan AS-Korsel
Bulan Oktober seakan menjadi momok mengkhawatirkan terkait ancaman tes rudal Korea Utara. Mengingat banyak sejumlah tanggal penting yang mungkin akan memicu Kim Jong-un kembali melakukan tes misil.
Pada 10 Oktober yang bertepatan dengan ulang tahun ke-72 Worker's Party atau Partai Pekerja yang berkuasa di Korut, Kim Jong-un diperkirakan akan melakukan tes rudal balistik.
Tanggal 18 Oktober turut menjadi salah satu periode yang patut diwaspadai oleh sejumlah negara dalam mengantisipasi ancaman tes rudal Korut. Pasalnya, tanggal itu bertepatan dengan Kongres Partai Komunis China yang ke-19.
Apa alasan yang membuat kongres yang diselenggarakan di China itu patut diantisipasi?
Seperti dikutip dari CNBC yang memperoleh penjelasan dari seorang analis, kongres penting itu akan memutuskan arah kepemimpinan Partai Komunis China dan proyeksi kebijakan pemerintah untuk lima tahun ke depan. Termasuk mungkin di antaranya, pembahasan mengenai hubungan China - Korea Utara.
"Ditambah lagi, saat ini hubungan China dan Korut tengah memasuki babak yang cukup buruk. Ditandai dengan sikap Tiongkok yang kini cenderung berpihak kepada AS dan PBB, khususnya ketika membicarakan soal sanksi terhadap Korut," tambah Evelyn Farkas, peneliti senior Atlantic Council.
"Sejatinya Beijing selalu enggan untuk mendesak Pyongyang. Namun, di bawah tekanan berat dari Washington, Beijing nampak mulai untuk memberangus sekutu historisnya itu," lanjutnya.
Tes rudal Korut juga diyakini akan kembali terjadi saat latihan gabungan militer AS - Korea Selatan yang berlangsung pada pekan mendatang. Latihan itu akan dipimpin oleh USS Ronald Reagan, kapal induk yang mengepalai US Navy Carrier Strike Group Five yang berbasis di Yokosuka, Jepang.
Â
Saksikan Video Di Bawah Ini:
Advertisement